Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menlu Ungkap Isi Pembicaraan dengan Taliban, Harapan Perdamaian di Afghanistan

Kompas.com - 03/09/2021, 08:36 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dengan tegas menyuarakan perdamaian di Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa sejak pertengahan Agustus lalu.

Sebagai salah satu langkah mewujudkan perdamaian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah bertemu perwakilan Taliban di Doha, Qatar, pada Kamis (26/8/2021).

Isi pembicaraan antara Retno dan Taliban dipaparkan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Kamis (2/9/2021).

Retno mengatakan, sejumlah hal dibicarakan dalam pertemuan itu. Salah satunya, mengenai pesan dan harapan Indonesia terhadap Taliban soal perdamaian di Afghanistan.

"Satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan yang damai, stabil dan makmur," kata Retno.

Baca juga: Menlu Bertemu Perwakilan Taliban di Doha, Ingatkan agar Afghanistan Tak Jadi Sarang Teroris

Retno mengatakan, Indonesia berharap agar Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif.

Selain itu, Indonesia berharap Afghanistan tidak digunakan sebagai breeding and training ground atau tempat latihan dan  berkembangnya aktivitas kelompok teroris.

"Ketiga, pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan," ujar Retno.

Menurut Retno, Taliban menerima sejumlah masukan yang diberikan Indonesia. Taliban berkomitmen untuk membentuk pemerintahan yang inklusif, sebagaimana harapan Indonesia.

"Taliban menyampaikan komitmen untuk berusaha keras membentuk pemerintahan yang inklusif. Upaya ini dinilai akan mengurangi risiko instabilitas domestik dan dinilai akan memudahkan Taliban dalam melakukan engagement dengan dunia luar," kata Retno.

Baca juga: Kepada Taliban, Menlu Retno Sampaikan Indonesia Ingin Afghanistan Damai, Stabil, Makmur

Taliban mengaku telah menunjuk beberapa pejabat sementara sembari berusaha membentuk pemerintahan yang inklusif. Keputusan itu diambil Taliban karena melihat adanya kebutuhan mendesak akibat kekosongan pemerintahan.

"Jabatan itu di antaranya posisi untuk menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, pendidikan tinggi, pendidikan intelijen, gubernur bank sentral, gubernur Kabul, dan wali kota Kabul," kata Retno.

Membangun perdamaian

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta telah menekankan Taliban agar bertanggung jawab dalam membangun perdamaian di Afghanistan.

"Sebagai penguasa Afghanistan saat ini, Taliban harus bertanggung jawab dengan membangun Afghanistan kembali secara damai," kata Sukamta, melalui keterangan pers, Kamis (19/8/2021).

Halaman:


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com