Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju dengan Megawati, Benny K Harman Juga Anggap Presiden Petugas Partai

Kompas.com - 30/08/2021, 14:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrat Benny K Harman mengaku sependapat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri yang menganggap presiden sebagai petugas partai.

Menurut dia, hal tersebut berkaitan dengan kedudukan presiden dan anggota DPR yang terpilih berdasarkan pengajuan atau pengusungan dari partai politik.

"Saya sebetulnya sangat setuju dengan pandangan yang terhormat Ibu Megawati yang pernah menyampaikan bahwa presiden itu adalah petugas partai," kata Benny dalam acara diskusi publik virtual bertemakan "Jalan Panjang Mendorong Perubahan DPR" yang digelar Formappi, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Tanggapi Pidato Megawati, Ganjar: Petugas Partai Harus Nurut, Saya Setuju

Benny mengatakan, dalam hal ini, partai politik menjadi kekuatan rakyat dengan perannya mengusung calon presiden.

Jika sudah terpilih, kata dia, presiden sebagai petugas partai pasti akan menjalankan visi dan misi dari partainya.

Menurut dia, hal itu perlu diterima sebagai kenyataan dalam sistem demokrasi dan sistem politik yang dianut Indonesia.

"Kalau sudah terpilih, pasti presiden konsentrasi dengan partai politiknya. Sebagai petugas partai, tentu dia akan menjalankan visi dan misi partainya. Menurut saya, suka tidak suka, itulah sistem demokrasi kita, sistem politik yang kita anut," kata dia.

Dalam menjalankan tugas di pemerintahan, baik presiden di eksekutif maupun anggota DPR di legislatif tentu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan partai politik pengusung.

Benny mencontohkan, presiden dalam mengajukan nama-nama siapa yang akan menduduki jabatan duta besar pasti akan berkomunikasi dengan partai politiknya.

"Tidak mungkin tidak dan sebagainya. Yang ingin saya katakan bukan soal konsultasinya, yang ingin saya katakan adalah bahwa presiden terpilih, kemudian DPR terpilih, pasti dalam menjalankan tugas dan fungsinya berkomunikasi atau berkonsultasi dengan partai politik yang menjadi induknya," papar dia.

Baca juga: Ketua PDI-P Solo Anggap Ganjar Tak Melenceng dari Tugasnya sebagai Petugas Partai

Kendati demikian, ia juga menyoroti adanya sejumlah politisi atau pejabat pemerintah terjerat kasus korupsi.

Menurut pandangannya, hal itu dikarenakan tata kelola partai politik yang juga tidak dijalankan dengan baik sehingga menghasilkan output yang bermasalah.

"Muncul masalah ada anggota DPR yang terjerat korupsi, itu adalah soal lain. Persoalan semacam ini adalah tentu kembali kepada soal tata kelola partai politik dan bagaimana hubungan presiden terpilih, anggota DPR terpilih dengan partai politiknya," tutur dia.

Atas gambaran-gambaran itu, Benny menyimpulkan bahwa kualitas partai politik sangat menentukan kualitas demokrasi, penyelenggaraan negara, dan cita-cita bangsa Indonesia ke depannya.

Ia mengatakan, jika tata kelola dan kualitas yang ada dalam partai politik buruk, pemimpin politik yang akan direkrut atau diusung juga pasti sama buruknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com