Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herd Immunity Disebut Sulit Tercapai, Pimpinan Komisi IX Minta Cakupan Vaksinasi 100 Persen

Kompas.com - 27/08/2021, 11:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta pemerintah mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 menjadi 100 persen populasi di Indonesia meski herd immunity atau kekebalan dinilai sulit tercapai.

Charles meyakini bahwa vaksinasi diberikan kepada 100 persen populasi di Indonesia akan lebih menjamin perlindungan ketimbang mengharapkan terwujudnya herd immunity.

"Karena target herd immunity sudah seharusnya dilupakan, sasaran vaksinasi harus mencakup seluruh populasi Indonesia," kata Charles dalam siaran pers, Jumat (27/8/2021).

"Sasaran vaksinasi terhadap 100 persen populasi yang memenuhi syarat menerima vaksin, akan lebih menjamin perlidungan, ketimbang berharap pada herd immunity yang tak mungkin tercapai," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah Percepat Vaksinasi Pelajar untuk Dukung PTM Terbatas

Politikus PDI-P itu menuturkan, meski herd immunity tidak mungkin tercapai lewat vaksinasi yang sedang berjalan, nyatanya vaksinasi tetap memberi perlindungan terhadap penerima vaksin dari gejala berat dan risiko kematian akibat Covid-19.

Ia menyebut data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan lebih dari 90 persen orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 belum pernah divaksinasi telah memberi cukup bukti bahwa vaksinasi tetap melindungi.

Charles mengatakan, perlindungan itu pada akhirnya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga keluarga dan komunitas orang tersebut.

"Vaksin memang tidak mungkin memberikan kekebalan kawanan (herd immunity), tetapi bisa memberikan perlindungan kawanan (herd protection) dari gejala berat dan risiko kematian akibat Covid-19," kata Charles.

Baca juga: IDI Sarankan Pemerintah Vaksinasi 86 Persen Masyarakat untuk Capai Herd Immunity

Menurut dia, herd protection itulah yang akan mencegah terjadinya sakit keras pada pasien Covid-19 sehingga tidak membebani fasilitas kesehatan.

"Herd protection ini ikut mencegah terjadinya risiko kelumpuhan sistem kesehatan, seperti nyaris terjadi saat serangan gelombang kedua Covid-19 oleh varian delta pada Juli lalu atau saat cakupan vaksinasi masih sangat minim," ujar dia.

Ia menambahkan, prediksi herd immunity tidak mungkin tercapai hendaknya tidak menjadi alasan untuk mengendorkan vaksinasi, tapi justru melecut pemerintah untuk mempercepat vaksinasi.

Sebelumnya diberitakan, herd immunity dikhawatirkan sulit terjadi di Indonesia karena berbagai hal.

Baca juga: Luhut: Efikasi Vaksin Covid-19 Belum Ada yang 100 Persen, Belum Bisa Harapkan Herd Immunity

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, efikasi dari semua vaksin Covid-19 yang ada saat ini belum mencapai 100 persen.

Dengan demikian, menurut dia, tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity belum bisa diharapkan.

"Memang efikasi dari semua vaksin belum ada yang 100 persen. Ya rata-rata 60-an persen. Oleh karena itu, memang kita belum bisa berharap akan terjadi herd immunity," ujar Luhut dalam sambutannya pada HUT ke-43 BPPT yang ditayangkan YouTube BPPT RI, Senin (23/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com