Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Catat 666 Kasus Varian Baru, Delta Mendominasi dengan 617

Kompas.com - 23/08/2021, 09:45 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI melaporkan total kasus tiga varian baru virus corona yaitu Alpha, Beta, dan Delta di DKI Jakarta mencapai 666 orang hingga 21 Agustus 2021.

Dari jumlah tersebut, varian Delta paling mendominasi sebanyak 617 kasus, disusul varian Alpha 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.

Jumlah kasus varian baru di DKI ini melonjak tajam dari data Balitbangkes sebelumnya.

Baca juga: UPDATE : Varian Baru di DKI Jakarta Capai 339 Kasus, Delta Capai 288

Pada 16 Agustus 2021, kasus varian baru di DKI Jakarta berjumlah 351 orang. Dengan rincian varian Delta sebanyak 302 kasus, varian Alpha 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.

Ini artinya hanya varian Delta yang mengalami penambahan kasus varian baru di DKI Jakarta dibandingkan dua varian lainnya. Dan tambahan kasusnya pun terbilang cukup tinggi.

Jokowi minta waspadai varian baru

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta kepala daerah dan jajaran pemerintah daerah (pemda) agar mewaspadai perkembangan varian baru virus corona.

Menurutnya, jangan sampai ada kemunculan varian baru yang tidak diwaspadai sehingga terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Jawa Timur sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).

"Saya tetap minta semuanya hati-hati, waspada mengenai yang namanya Covid-19 ini. Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi, dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah (kasus Covid-19) yang sangat banyak. Saya harapkan terutama yang di jajaran kabupaten, kota, bupati, dan wali kota betul-betul semuanya mewaspadai ini," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Pemda Waspadai Varian Baru, Jangan Sampai Kasus Covid-19 Meledak

Jokowi pun mengingatkan bahwa virus corona masih sangat sulit diprediksi dan diperhitungkan perkembangannya.

Ia mencontohkan saat kasus harian Covid-19 mencapai jumlah tinggi pada Februari 2021. Kemudian, menuju Mei 2021, kasusnya berangsur-angsur menurun bahkan bisa mencapai 3.500 kasus positif per hari.

"Tetapi, begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan saat itu di luar dugaan kita. Karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu, dan di Medan, munculnya di tempat lain. Karena memang barang ini enggak kelihatan. Langsung melompat ke 56.000 (kasus)," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com