Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pastikan Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah, Kemendesa PDTT Siapkan Program "Sapa Desa"

Kompas.com - 19/08/2021, 09:48 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mengatakan, pihaknya selalu memastikan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satunya, melalui program Sapa Desa.

“Di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), kami menyiapkan (program) yang dinamakan Sapa Desa, yang setiap hari telepon setiap desa. Jika lancar, tiap tiga bulan, desa akan tersapa kembali,” paparnya pada Rabu (18/8/2021).

Program Sapa Desa, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dengan cara menyapa desa yang tidak terkendala sinyal secara virtual setiap hari.

Gus Halim juga mengatakan, pihaknya berpedoman, semua kebijakan dari pemerintah pusat harus bisa dipahami oleh pemerintah daerah dengan jelas.

“Kunci jelas ini artinya dipahami. Makanya kemudian semua kebijakan yang saya keluarkan selalu diiringi village summary supaya ruh kebijakan bisa dipahami dan terbukti efektif,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Mendes Minta Pemerintah Desa Data Warga Tak Punya KTP untuk Permudah BLT

Ia memaparkan, Kemendesa PDTT melakukan penyederhanaan diksi agar para kepala desa (kades) dan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dapat memahami kebijakan yang diterbitkan.

Dengan demikian, kebijakan dapat langsung diaplikasikan tanpa perlu waktu tambahan untuk memahami konsep.

“Maka dari itu, peran pendamping desa menjadi sangat penting agar perencanaan pembangunan di desa bisa berjalan,” kata Gus Halim.

Dalam setiap kebijakannya, Menteri Desa PDTT mengaku telah memberikan arahan yang jelas. Ia mencontohkan seperti arahan terkait penggunaan dana desa.

Arahan tersebut disampaikan agar semua desa tidak pikir panjang untuk menyalurkan Dana Desa.

Baca juga: Gus Halim Minta Kades Edukasi Warga, HUT RI Tak Hanya Disyukuri dengan Perayaan

Pada kesempatan yang sama, ia memberikan contoh kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.

Penyerahan BLT Dana Desa dimulai dari proses penerbitan kebijakan, kemudian pemberian kewenangan kepada kades untuk mendata warga dan menentukan lembaga yang melakukan pendataan, seperti Relawan Desa Lawan Covid-19.

Kades bertugas sebagai Ketua Relawan Desa Lawan Covid-19, kemudian tiga orang anggota relawan berbasis rumah tangga (RT) akan mendata warga.

“Karena prinsip dari desa untuk desa sejak awal kami tekankan, sehingga (pemerintah desa) merasa bagian penting dari proses pembangunan,” ujar Gus Halim.

Menurutnya, hampir semua desa mengatakan bahwa bantuan sudah tepat sasaran. Adapun keluarga penerima manfaat (KPM) dari BLT Dana Desa mencapai delapan juta keluarga.

Baca juga: Gelar Webinar Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19, Sekjen Kementerian Desa PDTT Paparkan Harapan Ini

Lebih lanjut, Gus Halim juga mencontohkan terkait petunjuk teknis bagi pemerintah desa yang dibuat seatraktif mungkin, seperti penggunaan meme yang bisa dipasang oleh Kades di tempat publik.

Ia mengatakan, dalam meme tersebut selalu disediakan tempat untuk pemasangan foto kades untuk memotivasi publik.

“Ini termasuk yang menciptakan pola hubungan Kementerian Desa dengan Kepala Desa, Ketua BPD dan warga,” katanya.

Selain itu, terdapat pula petunjuk protokol kesehatan (prokes) yang dipasang di pasar, balai desa, dan tempat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com