Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Masih Efektif Cegah Keparahan akibat Varian Delta

Kompas.com - 19/08/2021, 09:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif mencegah penularan dan keparahan penyakit akibat virus corona varian Delta.

Sebagaimana diketahui, varian Delta kini banyak ditemukan di Indonesia.

"Sekali lagi upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan serta kematian akibat infeksi varian Delta ini," kata Nadia dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/8/2021).

Nadia mengingatkan masyarakat untuk tak menunda vaksinasi jika sudah mendapatkan kesempatan. Semakin cepat seseorang divaksin maka semakin cepat pula kekebalan tubuhnya terbentuk.

"Harus disampaikan kepada semua masyarakat vaksinasi bisa didapatkan secara gratis," ujarnya.

Bersamaan dengan itu, kata Nadia, pemerintah bakal terus meningkatkan testing, tracing atau penelusuran, dan treatment.

Baca juga: Jerinx SID Disuntik Vaksin Covid-19, Epidemiolog: Bisa Jadi Teladan

Namun demikian, upaya ini harus dibarengi dengan langkah lainnya seperti disiplin protokol kesehatan. Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak harus selalu diterapkan.

"Bersama-sama mewujudkan pelaksanaan protokol kesehatan, semua harus patuh, dan jangan sungkan untuk mengingatkan orang lain yang tidak patuh protokol kesehatan," kata dia.

Sebelumnya Nadia mengungkap bahwa berdasarkan hasil sequencing terhadap varian baru virus corona di Indonesia sebanyak 80 persen adalah varian Delta.

Kegiatan sequencing merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus corona.

"Per 18 Agustus sudah lebih dari 5.000 sequencing dilakukan (di Indonesia), dengan 80 persen hasil adalah varian Delta," ujarmya.

Nadia pun mengungkapkan ada 10 provinsi yang teridentifikasi memiliki sebaran varian Delta yang tinggi.

Ke-10 provinsi itu yakni, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

Baca juga: Deputi KSP: Banyak Provinsi Tak Distribusikan Vaksin Covid-19 karena Perbedaan Politik

Kendati demikian, Nadia juga meminta kepada provinsi-provinsi lain yang belum melaporkan varian delta untuk tetap melakukan kewaspadaan yang sama dengan 10 provinsi di atas.

"Untuk tetap diharapkan melakukan kewaspadaan yang sama dengan provinsi yang sudah menemukan varian-varian baru ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com