Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Menurut WHO, Melawan Covid-19 Harus Tahu di Mana Kasus Positif Berada

Kompas.com - 06/08/2021, 07:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, badan kesehatan dunia (WHO) menyarankan bahwa melawan Covid-19 harus dilakukan layaknya melawan sulutan api.

Artinya, perlu diketahui sumber penularan penyakit tersebut berasal.

"Sesuai pesan WHO bahwa melawan Covid-19 layaknya melawan sulutan api. Kita perlu mengetahui titik api berasal. Karenanya, untuk menekan penularan kita harus tahu pula sumber penularan atau di mana kasus positif berada," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Satgas Tegaskan Warga yang Belum Punya NIK Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19

Wiku melanjutkan, hal tersebut bisa diketahui melalui testing.

Dia menjelaskan, selama sepekan terakhir upaya testing memperlihatkan perkembangan yang baik.

Hal itu ditunjukkan dari jumlah rata-rata pemeriksaan spesimen harian selama Juli yang meningkat 94,1 persen dibandingkan pada Juli.

Kemudian, jumlah rata-rata orang diperiksa harian pada Juli mengalami peningkataan dua kali lipat dibandingkan Juni 2021.

"Pada prinsipnya testing menjadi sebuah prioritas karena fungsinya yang dapat menekan angka transmisi Covid-19, mencegah keparahan penyakit dan menekan angka kematian," ungkap Wiku.

"Serta melindungi sistem kesehatan kita dengan catatan ditindaklanjuti dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya seperti perawatan, isolasi, pelacakan kontak, karantina dan informasi kesehatan lanjutan," lanjutnya.

Baca juga: Satgas Ungkap 5 Kota dengan Kasus Aktif Covid-19 Tinggi, Depok Nomor Satu

Sebelumnya, pemerintah melaporkan sebanyak 2.248.556 spesimen dari 153.917 orang diperiksa terkait Covid-19 selama 24 jam terakhir, Kamis (5/8/2021).

Rinciannya, sebanyak 60.425 orang diambil sampelnya menggunakan tes swab polymerase chain reaction (PCR), 258 orang menggunakan tes cepat molekuler (TCM), dan 93.234 orang menggunakan tes swab antigen.

Kemudian, sebanyak 128.550 spesimen diperiksa dengan metode PCR, 281 spesimen melalui TCM, dan 119.725 spesimen melalui tes swab antigen.

Baca juga: Satgas: Hingga 3 Agustus, Capaian Vaksinasi Covid-19 Baru 10 Persen Total Sasaran

Dengan demikian, hingga Selasa ini, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 27.348.904 spesimen Covid-19 dari 18.536.754 orang.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kepada wartawan, Kamis sore. Sebagai informasi, satu orang dapat diambil spesimen lebih dari satu kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com