Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Bukan Hanya Vaksin Kita Berkompetisi, Obat-obatan Covid-19 Juga

Kompas.com - 23/07/2021, 22:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan soal obat-obatan untuk terapi pasien Covid-19 yang belakangan sulit dicari.

Menurutnya, jumlah permintaan atau kebutuhan sangat tinggi, sementara stok di pasaran tak bisa segera tersedia.

"Kok obat-obatan Covid-19 ini susah ya. Karena orang yang mau pakai banyak. Sementara sebagian obat itu adalah obat impor yang kita memerlukan waktu untuk mendatangkan ke Indonesia," ujar Nadia, dalam dialog virtual yang ditayangkan YouTube Kominfo TV, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Tak Temukan Obat Covid-19 di Apotek, Jokowi: Terus Saya Cari Ke Mana?

Nadia menuturkan, negara-negara yang memproduksi obat-obatan tidak serta-merta bisa memenuhi permintaan Indonesia dalam jumlah yang banyak.

Sebab, mereka juga menjaga stok obat untuk kebutuhan dalam negeri mereka sendiri.

"Sehingga kita berkompetisi, bukan hanya vaksin kita berkompetisi tapi juga bagaimana kita mendapatkan obat-obatan Covid-19 seperti kita tahu remdesivir, IVIG dan lainnya yang belum bisa kita produksi di dalam negeri," ungkap Nadia.

"Sehingga kita harus dalam waktu singkat berkomunikasi meminta negara-negara tersebyt secara diplomasi untuk mengirimkan obat-obatan ke Indonesia," tambahnya.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo mengecek ketersediaan sejumlah obat perawatan Covid-19 di Apotek Villa Duta di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Kasus Kematian Saat Isolasi Mandiri Meningkat, Ini Respons Kemenkes

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jokowi turun dari mobil sekira pukul 15.00 WIB dan langsung menyambangi apotek.

Ia lantas berbincang dengan petugas apotek untuk memastikan ketersediaan sejumlah obat. Namun rupanya, obat-obatan yang ditanyakan presiden tidak tersedia di apotek tersebut.

Seorang apoteker di apotek Villa Duta, Herli, mengatakan, sejumlah obat yang ditanyakan Jokowi ditulis dalam secarik kertas.

"Beliau mencari Oseltamivir, Gentromicyn, Favipiravir, dan multivitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid," katanya.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Saat Ini 8 Persen dari Target 208,2 Juta

Herli mengatakan, sudah hampir satu bulan obat-obatan yang disebutkan oleh presiden tidak tersedia. Terdapat kendala pasokan obat perawatan Covid-19 dari distributor.

"Kebetulan sekarang semuanya tidak ada, beliau hanya tanya itu aja," ujar Herli.

"Sekarang ini banyak resep obat Covid yang orang cari, tapi kebetulan ketersediaan di kami sedang kosong karena memang terkendala dari distributornya tidak ada," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com