Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Beri Beasiswa untuk Cegah Anak Putus Sekolah karena Masalah Ekonomi

Kompas.com - 23/07/2021, 19:10 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk memberikan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga yang mengalami masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti dalam momen peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

"KPAI mendorong pemerintah dan pemerintah daerah untuk memberikan beasiswa dan fasilitas belajar daring sehingga anak-anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi dapat dicegah," sebut Retno dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7/2021).

Permasalahan ekonomi yang dialami keluarga, lanjut Retno, berdampak langsung pada kelangsungan pendidikan anak.

Baca juga: Pilih Bekerja hingga Menikah, 415 Siswa SMP di Lebak Putus Sekolah Selama Pandemi

Retno menjelaskan beberapa alasan ekonomi yang mendasari anak-anak putus sekolah di masa pandemi.

"Di antaranya karena tidak mampu membayar SPP selama berbulan-bulan lamanya, tidak memiliki alat daring, terpaksa harus bekerja membantu orang tua dan bahkan memutuskan menikah di usia dini," terang dia.

Selain itu, Retno berharap bahwa pemerintah daerah hadir untuk membantu memenuhi hak anak yang kehilangan salah satu atau kedua orangtua akibat Covid-19.

"KPAI mendorong pemerintah daerah memastikan pemenuhan hak anak-anak yang kehilangan orangtuanya tersebut, seperti pemenuhan hak atas pendidikannya, memastikan pengasuhan oleh keluarga terdekat, hak pemenuhan kesehatan dan lain sebagainya," tuturnya.

"Penanganan ini tentu memerlukan kehadiran negara serta dukungan APBN dan APBD demi kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak yang masih di bawah umur," imbuhnya.

Baca juga: Angka Putus Sekolah DKI Jakarta Meningkat pada Tahun Ajaran 2019/2020

Salah satu contoh kasus pandemi Covid-19 berimbas pada anak terjadi di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Seorang anak berusia 10 tahun, Vino, kehilangan kedua orang tuanya Lina Safitri (31) dan Kino Raharjo (31) karena terinfeksi Covid-19.

Lina Safitri diketahui meninggal Senin (19/7/2021) dalam kondisi sedang mengandung 5 bulan. Sehari berselang, Selasa (20/7/2021) giliran sang ayah, Kino Raharjo meninggal dunia.

Karena kedua orangtuanya dirawat di rumah sakit, Vino akhirnya menjalani isolasi mandiri ditemani oleh saudara dan rekan dekat ayahnya.

Sementara ia tidur didalam rumah, rekan sang ayah tidur di depan pintu dengan beratapkan tenda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com