JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19 mencapai titik terendah selama empat bulan terakhir.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan memaparkan, dari Februari hingga Juni 2021, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 menurun 13,5 persen.
"Tingkat kepercayaan pada Presiden untuk menangani wabah selama empat bulan terakhir turun dari 56,5 persen menjadi 43 persen," kata Djayadi dalam rilis survei secara virtual oleh LSI, Minggu (18/7/2021).
Baca juga: LSI: Terjadi Tren Penurunan Tingkat Kepuasan pada Jokowi dalam Penanganan Pandemi
Djayadi mengungkapkan, tingkat kepercayaan ini merupakan angka terendah yang ditunjukan publik kepada Jokowi selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Data LSI menunjukkan, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi sejak September 2020 hingga Juni 2021 terus menurun.
Pada September 2020, tingkat kepercayaan publik berada di angka 60,6 persen, lalu pada November 2020 sebesar 60 persen.
Penurunan tingkat kepercayaan terus terjadi hingga pada Februari sebesar 56,5 persen dan Juni 2021 tingkat kepercayaan merosot hingga 43 persen.
"Untuk pertama kalinya selama masa pandemi Covid-19 ini di bulan Juni, tingkat kepercayaan pada Presiden di bawah 50 persen. Ini penting untuk memahami bagaimana kelancaran dari program dan penanganan wabah seperti PPKM darurat," imbuhnya.
Adapun metode survei yang dilakukan LSI melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan metode random sampling dan margin of eror kurang lebih 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Terkait tingkat kepercayaan, LSI menyajikan data dari survei yang dilakukan 20-25 Juni 2021 dengan data-data hasil survei LSI pada periode sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.