Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persi Minta Dilaporkan jika Ada RS yang Pilih Rawat Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Kompas.com - 14/07/2021, 12:12 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma meminta laporan jika ada rumah sakit yang diduga lebih memilih merawat pasien Covid-19 bergejala ringan.

Hal itu disampaikan Lia menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan bahwa ada kecenderungan rumah sakit lebih suka menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan ketimbang pasien bergejala berat.

"Sebaiknya kalau ada rumah sakit yang disinyalir seperti itu bisa dilaporkan ke Persi. Sehingga bisa kami cek dan kami tegur kalau benar demikian," terang Lia dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Menkes Sebut RS Lebih Suka Rawat Pasien Covid-19 Bergejala Ringan

Lia mengatakan, selama ini pihak rumah sakit justru banyak menolak pasien gejala ringan yang minta dirawat karena kapasitas sudah penuh.

"Justru banyak yang ditolak untuk dirawat dan disarankan untuk isoman (isolasi mandiri). Padahal pasien ingin dirawat," jelasnya.

Bahkan, lanjut Lia, pihak rumah sakit harus menjaga perasaan pasien gejala ringan yang ditolak mengingat mereka juga tidak terima disuruh pulang dan menjalani isolasi mandiri.

"Kami harus hati-hati menyampaikan bahwa untuk yang (bergejala) ringan dan bisa isolasi mandiri atau masuk isolasi yang terpantau nakes. (Karena) masyarakat sering kali marah pada petugas karena dianggap meremehkan keluhan pasien dan khawatir sekali kalau dibawa pulang untuk isolasi mandiri," imbuh dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Menkes: Tidak Usah Panik...

Diketahui dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa rumah sakit lebih suka merawat pasien Covid-19 bergejala ringan karena lebih cepat pulih dan mendapatkan bayaran dari pemerintah dengan jumlah yang sama.

"Ada sedikit reluctancy (keengganan) dari rumah sakit karena rumah sakit sukanya melayani yang (bergejala) ringan karena kalau ringan dia lebih cepat dan bayarannya sama dengan yang berat," sebut Budi.

Budi menuturkan pemerintah akan memperbaiki mekanisme tersebut supaya rumah sakit mau menerima pasien bergejala berat.

"Sekarang sedang kita atur standar pelayanannya supaya rumah sakit-rumah sakit mau mengeluarkan yang ringan, mereka memegang yang sedang dan berat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com