Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pasien Terlambat, Tingkat Kematian akibat Covid-19 Meningkat di 9 Provinsi

Kompas.com - 08/07/2021, 19:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tingkat kematian akibat Covid-19 di sembilan provinsi meningkat dalam sepekan terakhir.

Sembilan provinsi tersebut yakni Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Gorontalo, DIY, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.

"Kenaikan persen kematian dalam satu minggu terakhir terjadi lebih signifikan dibanding kesembuhan," ujar Wiku, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: UPDATE 8 Juli: Tambah 852, Kasus Kematian Covid-19 Capai 63.760

Menurut Wiku, peningkatan kasus kematian itu disebabkan keterlambatan penanganan atau kondisi pasien yang memburuk dan tidak terpantu saat isolasi mandiri.

Oleh karena itu, Wiku meminta pemerintah daerah terus memantau kondisi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

"Mohon kepada seluruh pemerintah daerah terus melakukan pemantauan kepada pasien isolasi mandiri agar dapat ditangani dengan cepat apabila terjadi perburukan," kata Wiku.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas hari ini, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 852 orang dalam sehari. Sehingga total pasien meninggal sampai saat ini mencapai 63.760 kasus.

Baca juga: UPDATE: Tertinggi Selama Pandemi, Kasus Aktif Covid-19 Capai 359.455

Kemudian, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 38.391 orang. Penambahan itu menyebabkan total kasus di Indonesia tercatat 2.417.788 kasus.

Selanjutnya, kasus kesembuhan tercatat 1.994.573 orang. Pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 21.185 orang dalam sehari.

Sementara, kasus aktif tercatat 359.455 orang. Kasus aktif ialah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com