Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #BapakPresidenMenyerahlah Trending di Twitter, KSP: Tak Ada Urgensi

Kompas.com - 07/07/2021, 19:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai, tak ada urgensinya meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya karena alasan penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu ia sampaikan merespons tagar #BapakPresidenMenyerahlah dan #IndonesiaKolaps yang sempat bertengger di trending topic Twitter, Rabu (7/7/2021).

"Nggak ada (urgensi). Semua harus sama-sama melihat pandemi ini adalah menjadi persoalan kita bersama," kata Irfan saat dihubungi, Rabu.

Menurut dia, penanganan pandemi harus dilihat secara komprehensif. Pemerintah memiliki infrastruktur, regulasi, dan pedoman penanganan pandemi.

Namun, hal itu harus diimbangi dengan dukungan masyarakat. Seluruh warga seharusnya disiplin mematuhi aturan yang telah ditetapkan pembuat kebijakan.

Baca juga: Luhut: Indonesia Beruntung Ada Orang Seperti Jokowi, Pengambilan Keputusan Cepat dan Berani

Misalnya, mematuhi aturan larangan mudik saat Lebaran. Kemudian, bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19 dan tidak malah menyebar berita bohong.

Atau, paling tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sekeras apa pun pemerintah berupaya, lanjut Irfan, pandemi sulit teratasi jika masyarakat abai.

"Ini kerja sama, nggak bisa kalau hanya instruksi presiden, kita keluarkan ini dan sudah ada arahan dari pemerintah begini begitu, tetapi masyarakat tetap ngeyel ya susah," ujarnya.

Irfan menilai, beberapa negara sudah mengalami perlandaian kasus Covid-19 karena kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat Indonesia kompak mendukung kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi.

"Mari kita bisa bekerja sama semuanya. Lihat itu bukan buat kepentingan personal, bukan untuk pemerintah saja," kata Irfan.

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Jokowi Buka Opsi PPKM Darurat di Luar Jawa-Bali

"Kita butuh keteladanan dari pimpinan, tapi kita juga perlu kedisiplinan dan kesadaran dari masyarakat," tuturnya.

Untuk diketahui, tagar #BapakPresidenMenyerahlah dan #IndonesiaKolaps bertengger di trending topic Twitter. Puluhan ribu warganet berkicau soal penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Oleh warganet Presiden Jokowi dinilai gagal menangani pandemi lantaran kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan drastis.

Adapun data terbaru pemerintah menunjukkan, terjadi penambahan 34.379 kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, hingga Rabu (7/7/2021), tercatat ada 2.379.397 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com