JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak di Jawa Tengah, Jumat (11/6/2021).
Selain mengurangi kemacetan, kata presiden, jalan tol itu nantinya mampu mengendalikan banjir rob.
"Keistimewaan jalan tol ini adalah multifungsi, selain meningkatkan konektivitas, jalan tol Semarang-Demak seksi 1 ini juga akan berfungsi untuk pengendalian banjir rob," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Menurut Jokowi, kemacetan di wilayah Kaligawe-Bandara Ahmad Yani, Semarang, telah terjadi selama puluhan tahun. Hal ini karena seluruh kendaraan besar menggunakan jalur tersebut.
Baca juga: Proyek Tol Semarang-Demak Rambah Hutan Bakau Pantura, Ini Kata PUPR
Oleh karenanya, diharapkan keberadaan tol mampu mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan.
Selanjutnya, dengan adanya kolam retensi, tanggul laut, dan pengembangan area yang semula kerap terendam banjir, jalan tol Semarang-Demak disebut-sebut mampu mengendalikan banjir rob.
"Seperti kita lihat sekarang ini, yang masih terendam nantinya semuanya akan kering dan bisa digunakan baik untuk kawasan industri dan pendukungnya, serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujar Jokowi.
Adapun proyek jalan tol Semarang-Demak merupakan bagian dari jaringan tol Jawa koridor Pantai Utara Jawa. Koridor ini akan menghubungkan Semarang, Demak, Rembang, Tuban, dan Gresik.
"Untuk ruas Gresik-Surabaya telah terhubung jalan tol dan telah dioperasikan," kata Jokowi.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Seksi II Ditargetkan Rampung Pada Maret 2022
Jalan tol Semarang-Demak terdiri dari 2 seksi dengan panjang total mencapai 26,7 kilometer.
Seksi pertama menghubungkan Kaligawe-Sayung dengan panjang mencapai 26,7 kilometer. Sementara, panjang seksi 2 mencapai 16,31 kilometer, mengubungkan Sayung-Demak.
Pendanaan proyek jalan tol seksi pertama berasal dari pemerintah, sementara seksi 2 dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Kita harapkan ini segera bisa diselesaikan sehingga sekali lagi mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah," kata presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.