Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota Dikhawatirkan Gagal, Pakar Ungkap Masalah Jarak dan Daya Dukung Lahan

Kompas.com - 10/06/2021, 12:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mungkin saja gagal. 

Hal itu disebabkan salah satunya karena jarak pemindahan dari ibu kota lama, Jakarta, yang terlampau jauh.

Pakar pengembangan kota dan daerah Bambang Susanto Priyo Hadi mencontohkan beberapa contoh negara yang berhasil dan gagal dalam memindahkan Ibu Kota Negara.

"Contoh negara yang pernah melakukan pemindahan ibu kota dan dikatakan gagal, yaitu negara bagian di India Utara, Kota Chandigarh, kota dengan jalan yang besar tetapi sepi. Lalu juga Brasilia yang jaraknya 400 kilometer menjauhi San Paulo. Betul-betul kota yang berada di hutan dan jauh sekali. Dan dapat kita katakan gagal," kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Anggota DPR Nilai Pembangunan Ibu Kota Baru Ilegal karena Tanpa Dasar Hukum

Kendati demikian, Bambang juga mengatakan ada beberapa negara yang berhasil memindahkan Ibu Kota Negara di antaranya Malaysia, dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.

Jarak dari Putrajaya ke Kuala Lumpur tak lebih dari 100 kilometer.

Ia juga menilai masih ada beberapa masalah yang belum jelas dalam wacana pemindahan Ibu Kota Negara, di antaranya masalah legalitas.

"Bahkan sampai hari ini kita belum tahu berapa hektar yang sebenarnya akan didelineasi dari kota itu. Ya, memang kita tahu intinya kota Penajam Paser Utara hampir seluas 6.000 hektar dengan wilayah sekitar 42.000 hektar. Tetapi itu hanya delineasi mimpi. Dan untuk Ibu Kota Negara ini berbasis mimpi," katanya. 

Menurutnya, ada beberapa tolak ukur dalam menentukan faktor keberhasilan pemindahan ibu kota.

Pertama yang harus diperhatikan adalah daya dukung lahan.

"Apakah Penajam Paser Utara sudah cukup bagus? Kita mempunyai seorang doktor yang telah melakukan penelitian di sana. Dan hasilnya yaitu di Penajam Paser Utara adalah daerah yang sukar dalam air tanah dengan akuifer yang relatif tipis," ungkapnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Ingin IKN Jadi Smart City Rujukan Dunia

Di sisi lain, Bambang menilai bahwa di Kota Penajam Paser Utara memiliki beberapa sesar atau patahan yang berbahaya dan berisiko jika tak memiliki dana dan teknologi yang mumpuni.

Menurutnya, daya dukung dana dan teknologi menjad sangat penting untuk memindahkan ibu kota negara.

"Kita perlu melihat bahwa jarak Penajam Paser Utara relatif jauh dengan Balikpapan dan Samarinda. Jadi kita punya problem daya ungkit dan daya dukung," tuturnya.

Oleh karena itu, Bambang mengingatkan agar pemerintah memperhatikan proses pemindahan Ibu Kota Negara dengan lebih baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com