KOMPAS.com – Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) Kelautan dan Perikanan (KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pelatihan pembesaran ikan air tawar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Cilacap menitikberatkan pada dua hal.
Dua hal tersebut, yakni aplikasi probiotik untuk menjaga kualitas air dan manajemen pakan ikan.
Menurutnya, masih banyak pembudidaya masih belum paham akan cara kerja probiotik dalam pengembangbiakkan ikan air tawar. Inilah yang menyebabkan penggunaanya menjadi kurang efektif.
“Probiotik bisa meningkatkan nilai gizi pakan, perbaikan enzim untuk pencernaan, menghambat patogen, membantu pertumbuhan, serta meningkatkan respon imun dan kualitas perairan budi daya,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: KKP Proses Hukum 92 Kapal Pencuri Ikan Sepanjang 2021
Selanjutnya adalah manajemen ikan. Menurut Lilly, biaya produksi budi daya ikan seringkali didominasi oleh pakan, yakni sebesar 70-80 persen dari total biaya produksi.
“Biaya pakan menuntut pembudidaya untuk mawas diri dalam memilih kualitas pakan yang digunakan. Ilmu mereka perlu ditingkatkan, agar ikan bisa tumbuh dengan optimal,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, pakan berkualitas tinggi yakni memiliki komposisi zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
“Selain nilai gizi, perlu diperhatikan juga bentuk dan ukuran pas untuk ikan yang dipelihara,” katanya.
Lilly melanjutkan, sistem budi daya ikan memang selalu mengalami tren baru setiap tahunnya. Sistem saat ini pun menjadi lebih efektif dan efisien dengan adanya bioflok serta recirculating aquaculture system (RAS).
Baca juga: KKP Tangkap 92 Kapal Ikan Ilegal, 22 di Antaranya Berbendera Asing
Lewat berbagai sistem yang sudah mutakhir, ia berharap pelatihan dari KKP untuk masyarakat di Cilacap bisa meningkatkan rasa ingin tahu mereka akan berbagai teknologi terkini budi daya ikan air tawar.
“Teknologi kian berkembang sehingga pembudidaya harus bisa mengikuti. Fokus pada efisiensi dan efektivitas dengan produktivitas tinggi dan biaya produksi seminimal mungkin. Akan lebih baik apabila para pembudidaya di Kabupaten Cilacap mulai mengambil sejumlah langkah untuk mengadopsi sistem-sistem terbaru,” terangnya.
Pernyataan Lilly tersebut disampaikan dalam pelatihan pembesaran ikan air tawar di Kabupaten Cilacap pada 22-23 Mei 2021 lalu dengan metode blended online sesuai protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.
Pelatihan itu difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal dan diikuti oleh 100 peserta yang merupakan pembudidaya ikan di Kabupaten Cilacap.
Baca juga: Ponsel Meledak Saat Berkendara hingga Tabrak Pedagang, Pegawai KKP Jadi Tersangka
Adanya pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen KKP untuk mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Seperti diketahui, saat ini terdapat kecenderungan overfishing pada sektor perikanan.