JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah kembali meningkatkan angka testing Covid-19. Sebab, akibat libur Lebaran, jumlah tes sempat menurun.
"Mengingat di minggu lalu terjadi penurunan testing karena periode libur Idul Firti, maka saya minta kepada seluruh pemda untuk kembali mendorong agar testing dan pemeriksaan laboratorium dapat kembali ditingkatkan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Jokowi Akui Testing dan Tracing Covid-19 Indonesia Masih Sangat Kurang
Wiku menuturkan, pada pekan kedua Mei, jumlah testing hanya memenuhi 75,37 persen dari target pengetesan yang ditetapkan badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
WHO menargetkan angka testing Covid-19 mencapai 1 banding 1.000 populasi per minggu.
Menurut Wiku, pada Februari 2021 angka pengetesan pernah menurun drastis, yakni 74,68 persen dari target WHO.
"Namun setelah itu jumlah orang yang diperiksa harian terus mengalami peningkatan dan selalu konsisten di atas target WHO selama 9 minggu terakhir," ujarnya.
Baca juga: Jokowi: Semakin Banyak Testing Covid-19 Semakin Baik
Wiku menekankan, jumlah testing sangat penting untuk mengetahui tren penularan virus corona.
Sebagai contoh, sejak awal Februari kasus mingguan Covid-19 terus mengalami penurunan. Terhitung 16 Mei 2021, penambahan kasus virus corona mencapai 26.067 dalam satu pekan.
Angka ini turun lebih dari 70 persen dibandingkan dengan masa puncak kasus atau Februari 2021.
Namun demikian, penurunan kasus tersebut terjadi bukan karena rendahnya pengetesan. Sebab, angka testing konsisten berada di atas target WHO selama 9 minggu berturut-turut.
Baca juga: Menkes: Testing Sebanyak-banyaknya, Jangan Takut Kasus Covid-19 Terlihat Banyak
Menurut Wiku, jumlah testing di atas standar WHO penting untuk memastikan apakah terjadi penurunan kasus Covid-19 atau sebaliknya.
"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan SDM cukup untuk melakukan testing dan mohon agar segera diselesaikan apabila ada kendala atau membutuhkan bantuan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.