Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jelang Lebaran, Satgas Covid-19 Minta Pemda Perbaiki Sistem Pengawasan

Kompas.com - 11/05/2021, 12:15 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memperbaiki pengawasan di tingkat kabupaten atau kota.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menentukan kebijakan operasional berbagai sektor esensial di zonasi lebih rendah, seperti rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

“Ini krusial dilakukan ketika terjadi kecenderungan mobilitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kendati mudik sudah dilarang, tetap saja risiko penularan Covid-19 berpotensi meningkat,” ujarnya.

Dasar aturan tingkat komunitas tersebut, kata dia, harus sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2021.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembuat Video Provokatif Tolak Larangan Mudik

“Penting ada kesatuan komando dan narasi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga tugas pemerintah untuk menerjemahkan kebijakan di lapangan bisa berjalan sesuai harapan,” kata Wiku dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/5/2021).

Ia menambahkan, instruksi larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah bukanlah tanpa alasan. Ini bertujuan untuk mencegah potensi kenaikan kasus yang sering terjadi pascalibur panjang.

Selain itu, kebijakan tersebut bertujuan pula untuk mengendalikan mobilitas di berbagai wilayah pusat kota atau kabupaten yang saling terhubung atau dikenal sebagai daerah aglomerasi. Jika dilakukan dengan baik, pengendalian dan pencegahan kasus Covid-19 dapat berjalan efektif.

“Pada prinsipnya, silaturahmi merupakan tradisi dan bentuk ibadah yang perlu dijamin haknya. Namun, di tengah kondisi pandemi, metodenya perlu disesuaikan menjadi silaturahmi virtual unu mencegah terjadinya penularan kepada keluarga di kampung halaman,” paparnya.

Baca juga: Kakorlantas Polri: Adanya Larangan Mudik, Volume Kendaraan ke Jateng dan Jatim Turun 60 Persen

Wiku menuturkan, silaturahmi virtual tidak sedikit pun mengurangi esensi melepas kerinduan secara fisik ketika Hari Raya Idul Fitri.

“Ini sebagai bentuk perlingungan kita untuk keluarga yang ada di kampung halaman,” pesannya.

Ia pun mengaitkan instruksi itu dengan kemuliaan Ramadhan yang mengajarkan semua umat Islam untuk menahan hawa nafsu. Untuk itu, dirinya berharap masyarakat bisa mengambil hikmah dan pelajaran penting selama Ramadhan.

“Masyarakat diminta untuk sabar dan menunda terlebih dahulu kegiatan mudik. Jika kebijakan ini didukung penuh oleh masyarakat, modal perayaan Lebaran bisa berjalan secara normal pada 2022,” tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Klaim Larangan Mudik Dipatuhi Masyarakat, Ini Faktanya...

Terkait sektor esensial, Wiku menjelaskan bahwa pemerintah memastikan bahwa semuanya beroperasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Merujuk pada hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), diputuskan bahwa sejumlah tempat wisata dan hiburan akan ditutup bagi wilayah yang berada di zona merah dan oranye.

Sedangkan wilayah di zona kuning atau hijau bisa tetap beroperasi dengan pembatasan pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas normal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com