Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Kemenag Gelar Sidang Isbat | Gatot Nurmantyo dan Rizieq Shihab Dinilai Layak Jadi Presiden

Kompas.com - 13/04/2021, 09:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai sidang Isbat penentuan awal Ramadhan pada 1442 Hijiriah menjadi yang paling banyak dicari oleh para pembaca Kompas.com.

Artikel yang berisikan tentang jadwal pelaksanaan sidang Isbat penentuan awal Ramadhan pun menjadi berita terpopuler di desk nasional Kompas.com.

Sidang Isbat yang digelar secara daring dan luring itu pun berketatapan bahwa tanggal 1 Ramadhan jatuh pada 13 April.

Selain itu, hasil survei yang dirilis lembaga survei KedaiKOPI juga menarik perhatian para pembaca Kompas.com.

Salah satu hasil survei yang menarik minat pembaca Kompas.com ialah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dinilai layak menjadi Presiden pada 2024 dari tokoh oposisi.

Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan KedaiKOPI pada 29 Maret-4 April 2021, terhadap 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Berikut paparannya:

1. Kemenag Gelar Sidang Isbat

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetuan 1 Ramadhan 1442 Hijriah/2021 pada Senin (12/4/2021).

Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin, sidang isbat akan digelar secara daring dan luring. "Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya'ban 1442 Hijriah," kata Kamaruddin kepada Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Sidang akan dihadiri oleh Sidang akan dihadiri Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selengkapnya baca juga: Senin Sore, Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan

2. Gatot Nurmantyo dan Rizieq Shihab Dinilai Layak Jadi Presiden

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin hingga mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dinilai sebagai tokoh yang layak menjadi presiden pada Pemilu 2024. 

Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan KedaiKOPI pada 29 Maret-4 April 2021, terhadap 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Para responden yang memiliki rentang usia 25 hingga 40 tahun itu diberi pertanyaan yang sama, yakni siapakah tokoh oposisi yang dinilai layak untuk menjadi presiden pada tahun 2024. “Selanjutnya ini tokoh oposisi.

Ada nama yang sudah tidak asing lagi, ada Pak Gatot Nurmantyo 13,7, dan Pak Rocky Gerung sama dua-duanya, 13,7,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi virtual, Senin (12/4/2021).

Selengkapnya baca juga: Survei KedaiKOPI: Gatot Nurmantyo hingga Rizieq Shihab Dinilai Sebagai Tokoh Oposisi yang Layak Jadi Presiden 2024

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com