Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Harap Kepala Desa Perempuan Jangkau Masalah Akar Rumput

Kompas.com - 05/04/2021, 17:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, perempuan yang menjadi kepala desa diharapkan mampu menjangkau permasalahan yang dialami masyarakat.

Kepala desa perempuan juga dinilainya paling mengetahui cara mewujudkan pembangunan yang mengarusutamakan gender.

"Kepimpinan kepala desa perempuan dalam institusi masyarakat paling dasar diharapkan mampu menjangkau permasalahan akar rumput yang dialami oleh masyarakat," ujar Bintang dikutip dari situs resmi Kementerian PPPA, Senin (5/4/2021).

"Kepala desa perempuan sebagai garda terdepan dirasa paling mengetahui bagaimana mewujudkan pembangunan yang mengarusutamakan gender, ramah terhadap perempuan dan peduli terhadap anak," ujar dia.

Baca juga: Kementerian PPPA: Perempuan Rentan Terlibat dalam Terorisme

Menurut Bintang, perempuan yang akan menduduki posisi kepala desa membutuhkan perjuangan yang berat dan melewati banyak masa-masa sulit.

Dengan demikian, peran dan tanggung jawab sebagai seorang perempuan pun harus ditunjukkan sebaik mungkin dengan kerja-kerja nyata.

"Kita tunjukkan kalau perempuan diberi kesempatan tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa. Maka dari itu apa yang dilakukan oleh Kepala Desa perempuan semua sudah sangat luar biasa dan saya yakin bisa bersaing dengan Kepala Desa laki-laki,” kata Bintang.

Dalam kesempatan tersebut, Bintang memastikan bahwa Kementerian PPPA mendukung seluruh kinerja kepala desa perempuan.

Baca juga: Kemen PPPA: Anak Disabilitas Alami Kekerasan karena Pengasuhan Buruk

Salah satunya dengan mengajak para kepala desa mendeklarasikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

"Diharapkan ke depannya kepala desa dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di desanya," ucap dia.

Selain itu, kepala desa perempuan diharapkan aktif untuk menghapuskan tingkat kekerasan perempuan dan anak di desanya, serta berpartisipasi aktif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com