Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal JAD dan MIT, Kelompok Teroris di Indonesia yang Berbaiat ke ISIS

Kompas.com - 02/04/2021, 08:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rentetan aksi teror yang mengejutkan publik terjadi dalam sepekan terakhir.

Pertama, publik dikejutkan dengan ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). Tiga hari berselang, giliran Mabes Polri, Jakarta, yang menjadi sasaran teror, tepatnya pada Rabu (31/3/2021) sore.

Kedua aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri memiliki kesamaan. Teroris yang meancarkan aksinya dalam kedua peristiwa itu sama-sama berkiblat ke ISIS.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Gerbang Katedral Makassar dan Ancaman Teror Serentak

Teror bom makassar dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang telah berbait kepada ISIS. Sementara penyerangan Mabes Polri dilakukan oleh teroris lone wolf yang juga berkiblat kepada ISIS.

Adapun aksi teror di Indonesia oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS sudah terjadi sejak 2016. Aksi teror tersebut dimulai dengan peristiwa bom Thamrin yang dilakukan oleh JAD.

Kendati demikian, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Indonesia tak hanya JAD. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) juga merupakan kelompok teroris yang berbaiat kepada ISIS. Berikut profik JAD dan MIT.

JAD

Kelompok teroris ini terbentuk atas inisiatif Aman Abdurrahman. Saat itu Aman bertemu dengan orang kepercayaannya yakni Marwan alias Abu Musa dan Zainal Anshori di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 2014.

Dalam pertemuan tersebut Aman menyampaikan maksudnya yang hendak memfasilitasi orang Indonesia untuk berperang ke Suriah mendukung gerakan ISIS.

Baca juga: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Jaringan JAD yang Pernah Aksi di Jolo Filipina

Ia meminta kedua orang kepercayaannya itu mengurus pemberangkatan orang-orang Indonesia yang telah berbaiat kepada ISIS untuk berangkat perang ke Suriah.

Adapun Marwan menjadi orang nomor dua di JAD setelah Aman. Marwan kemudian menunjuk Zainal menggantikan posisinya sebagai orang nomor dua di JAD lantaran ia sendiri hendak berangkat berperang membantu ISIS di Suriah.

Perlahan-lahan, Zainal menjadi orang pertama di JAD setelah Aman divonis hukuman mati dan juga setelah kepergian Marwan ke Suriah.

Pada November 2014, Zainal mulai membentuk struktur JAD Jawa Timur yang memiliki kepengurusan ketua, sekretaris, bendahara, hingga kehumasan.

Zainal juga membentuk pimpinan JAD di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Setelah membentuk struktur kepengurusan, Zainal membuat program kerja serta bidang yang membawahinya, di antaranya bidang pasukan, bidang pembuatan website, serta bidang penggalangan dana.

Baca juga: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Jaringan JAD Sulsel

Di bawah kepemimpinan Zainal, JAD melakukan serangkaian aksi teror seperti bom Thamrin, bom Kampung Melayu. Terakhir, JAD melakukan aksi teror dengan melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

JAD juga ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com