Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Turunkan Tim Inafis untuk Telusuri Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Kompas.com - 29/03/2021, 10:23 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengerahkan tim Inafis dan Puslabfor dari Polda Jawa Barat dan Bareskrim Polri untuk menelusuri penyebab ledakan tangki PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ledakan terjadi pada Senin dini hari tadi, menyebabkan korban luka-luka dan ribuan orang mengungsi.

"Iya, mem-backup Inafis Polda," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono, dikutip dari Antara, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak di Balongan, Komisi VII DPR Segera Panggil Pertamina

Selain dari kepolisian, personel TNI juga diturunkan untuk melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Personel TNI turut membantu mengevakuasi warga karena hingga saat ini asap hitam masih membubung tinggi.

Saat ini, ruas jalan menuju lokasi sekitar kilang minyak itu diblokade atau ditutup demi mengantisipasi kejadian susulan.

Pertamina RU VI Balongan dibangun pada 1 September 1990 dan mulai beroperasi sejak tahun 1994.

Baca juga: Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Fraksi PPP Minta Pemerintah Segera Temukan Penyebabnya

Ini merupakan kilang keenam dari tujuh kilang milik Direktorat Pengolahan PT Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya mengolah minyak mentah menjadi produk-produk BBM, non-BBM, dan petrokimia.

Polisi belum mengetahui pasti penyebab ledakan dan kebakaran.

Namun, sementara ini ledakan diduga akibat sambaran petir karena saat kejadian sedang hujan deras disertai kilat dan petir.

Baca juga: Profil Kilang Minyak Balongan Indramayu, Salah Satu Andalan Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com