Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Yasonna Didoakan Sehat dan Tegak Lurus Selesaikan Masalah Demokrat

Kompas.com - 18/03/2021, 09:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik yang terjadi di Partai Demokrat turut menjadi perbincangan dalam Rapat Kerja antara Komisi III DPR dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Rabu (17/3/2021).

Dalam kesempatan itu, politikus Partai Demokrat Benny K Harman menyampaikan, kader Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap agar Yasonna dapat tegak lurus dalam menyelesaikan berbagai masalah hukum, termasuk masalah yang tengah menerpa Demokrat.

"Doanya supaya tetap tegak lurus dengan hukum, selesaikan semua masalah dengan hukum Pak, itu doa mereka. Masalah apa saja, ya kalau ada masalah yang berkaitan dengan kami ya tentu itu juga di dalamnya doanya," kata Benny.

Benny juga mendoakan agar Yasonna tetap sehat jauh dari Covid-19 dan tetap cerdas dalam menyelesaikan seluruh permasalahan bangsa.

Baca juga: Didoakan Kader Demokrat, Yasonna: Yang Sebelah Sana Berdoa Juga, Mana yang Didengar Nanti...

Merespons pernyataan Benny, Yasonna menyampaikan rasa terima kasih sambil berkelakar bahwa kubu kontra-AHY pasti menyampaikan doa serupa.

"Terima kasih doanya semoga sehat, saya enggak tahu yang sebelah sana berdoa juga, mana yang didengar nanti doanya. Ini kan sama-sama berdoa pastilah," ujar Yasonna diikuti tawa peserta rapat.

Janji Profesional

Walaupun demikian, Yasonna memastikan Kementerian Hukum dan HAM akan bekerja sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Ia berharap agar pemerintah tidak lagi dituduh-tuduh terlibat dalam kisruh di Demokrat karena ia mengaku tidak pernah beretemu dengan pihak AHY maupun pihak kubu kontra-AHY.

"Kita aturannya jelas kok, aturannya jelas. Diserahkan saja, kita akan mengambil keputusan secara profesional," kata Yasonna.

Baca juga: Rapat dengan Komisi III, Benny K Harman Doakan Menkumham Tegak Lurus Tangani Masalah, Termasuk Demokrat

Ia menuturkan, kubu kontra-AHY telah mendaftarkan kepengurusan hasil kongres luar biasa (KLB) ke Kemenkumham, diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Cahyo Rahadian Muzhar.

"Sama seperti yang pertama, Pak AHY dan Pak Benny datang diterima Dirjen AHU. Tentunya kalau saya yang menerima KLB nanti pasti ada insinuasi lagi, tetap diterima oleh Pak Dirjen," ujar Yasonna.

Seperti diketahui, AHY bersama jajaran Demokrat sebelumnya telah menyerahkan sejumlah dokumen kepada Kemenkumham untuk membuktikan KLB yang digelar kubu kontra-AHY tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat.

Yasonna melanjutkan, dokumen-dokumen yang telah diterima akan dipelajari secara baik dan seksama untuk menghasilkan keputusan yang diambil secara profesional dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Baca juga: Digugat Jhoni Allen, Demokrat AHY Sebut Pemecatan Sesuai AD/ART

Ia mengatakan, jika ternyata KLB yang digelar di Deli Serdang benar tidak sesuai hukum dan AD/ART Partai Demokrat, maka akan dinyatakan tidak sah, begitu pula sebaliknya.

"Kalau sesuai pula bagaimanalah aku mengambil keputusannya lagi, tapi yakin dan percaya saja Pak Benny, apalagi sudah didokaan tadi, ya aman lah," kata dia.

Seperti diketahui, KLB yang digelar kubu kontra-AHY menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Sementara, kubu AHY menuding penyelenggaraan KLB itu tidak sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART Partai Demokrat yang telah disahkan Kemenkumham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com