JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada efek samping pada seorang pendonor plasma konvalesen.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Penelitian Translasional dan Kepala Lembaga Laboratorium Hepatitis Lembaga Eijkman David Handojo Muljono.
David menjelaskan, plasma konvalesen tidak mengurangi kandungan hemoglobin atau protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
"Tidak seperti donor darah biasa. Kalau donor darah biasa yang keluar adalah seluruh darah lengkap. Kalau plasma konvalesen, ia tidak mengambil darah merah, jadi hemoglobin tetap, badan juga tidak sakit," jelas David pada diskusi virtual yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (1/3/2021).
Baca juga: Doni Monardo Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen
Menurut David, menjadi pendonor plasma konvalesen justru membawa keuntungan untuk tubuh seseorang.
"Dengan keluarnya plasma konvalesen maka tubuh akan terangsang membentuk hal-hal baru dalam tubuh. Itu bagus untuk tubuh seorang pendonor," paparnya.
David lebih lanjut mengatakan bahwa rata-rata seorang penyintas Covid-19 bisa mendonorkan plasma konvalesennya sebanyak 12 kali.
"Untuk uji klinisnya biasanya, satu pendonor itu bisa diambil plasmanya selama 3 bulan, atau untuk 12 kali. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau antibodinya bisa bertahan 4-6 bulan bisa dilanjutkan (donor)," imbuh David.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Ingin 5.000 Warganya yang Sembuh Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen
Pada kesempatan yang sama Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Linda Lukitari Waseso menjelaskan bahwa permintaan plasma konvalesen harus melalui formulir permintaan dokter yang menangani pasien Covid-19.
Tanpa formulir permintaan tersebut PMI tidak bisa memberikan plasma konvalesen pada seorang pasien.
"Plasma konvalesen tidak bisa diminta dari keluarga. Banyak terjadi di sosial media diperlukan pendonor darah A atau O lalu minta ke kami," kata Linda.
"Tidak begitu. Harus ada formulir permintaan dari dokter yang merawat, dari formulir itu PMI baru bisa memberi plasma konvalesen," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.