Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Tes Covid-19 Turun Drastis, Epidemiolog: Sistem Pelaporan Data Sangat Buruk

Kompas.com - 18/02/2021, 11:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, meningkat atau menurunnya jumlah pemeriksaan atau tes Covid-19 tak bisa dilihat dari pemeriksaan harian saja.

Menurut Pandu, meningkat atau menurunnya tes Covid-19 harus dilihat dari kurva testing yang sudah dilakukan pemerintah.

Sebab, kata Pandu, sistem pelaporan data Covid-19 yang dilakukan pemerintah masih sangat buruk.

Baca juga: Jumlah Testing Covid-19 Turun, Menkes Sebut Efek Libur Panjang

"Karena sistem pelaporan kita itu sangat buruk, tiba-tiba (pelaporan testing Covid-19) dirapel dari beberapa rumah sakit. Kalau itu kasusnya, mungkin itu kenapa tidak ada laporan (data testing)," kata Pandu saat dihubungi, Kamis (18/2/2021).

"Jadi selama sistem pendataannya tidak diperbaiki, selama itu kita akan salah menarik kesimpulan," tuturnya.

Pandu mempertanyakan alasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebutkan, turunnya jumlah testing Covid-19 disebabkan karena libur panjang Imlek pada pekan lalu.

Pandu mengatakan, seharusnya Menkes bisa mengantisipasi hal tersebut sehingga pemeriksaan Covid-19 tetap berjalan dengan baik.

"Walaupun libur panjang tidak boleh tidak melayanani kan, tidak semuanya diliburkan, sistemnya enggak dibangun terus menerus, itu yang membuat keseriusan pemerintah menangani pandemi tidak kelihatan, cuma di retorika, implementasinya apa adanya saja," ujar dia.

Baca juga: Laboratorium Pemeriksa Tes PCR Tak Merata di Indonesia, Pemerintah Percepat Testing dengan Rapid Antigen

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan, pelaporan data tes Covid-19 harus segera dilakukan agar pelacakan dan isolasi terhadap pasien bisa dilakukan dengan cepat.

Menurut dia, jika pelaporan tes terlambat maka pelacakan dan isolasi pun akan ikut terlambat sehingga banyak masyarakat yang sudah terinfeksi Covid-19, tapi belum terdeteksi.

"Kalau itu tidak dibenahi, sederhananya, maka kita tidak dapat mengendalikan penularan mau ada vaksin, mau ada apa, kita enggak bisa mengendalikan penularan karena vakin butuh waktu juga kan," kata dia.

Jumlah testing Covid-19 memang turun drastis beberapa hari terakhir.

Baca juga: Dua Hari Berturut-turut, Pemerintah Laporkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19 di Bawah Target

Berdasarkan data Satgas Covid-19, Senin (15/2/2021), pemerintah memeriksa 26.378 spesimen dari 19.626 orang yang diambil sampelnya.

Kemudian, pada Selasa (16/2/2021) pemerintah memeriksa 28.167 spesimen dalam sehari dari 26.156 orang yang diambil sampelnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com