JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah (pemda) mempercepat penanganan bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dalam kunjungan ke lokasi bencana, Risma meminta langkah cepat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari camat, Kepala Desa Ngetos dan Bupati Nganjuk dalam merelokasi tempat tinggal warga di lokasi bencana.
Risma juga meminta data keseluruhan korban terdampak bencana dan lahan yang disiapkan untuk relokasi.
"Karena seperti kejadian kemarin di Kebumen dan Halmahera Utara, rumahnya tidak bisa lagi ditempati. Kalau ada yang menempati, takutnya (kami khawatir nanti) terjadi lagi," kata Risma, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 443 Juta untuk Korban Longsor Nganjuk
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan, terdapat 54 kepala keluarga atau 186 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos. Dengan demikian, lahan yang diperlukan untuk relokasi kurang lebih 25 hektar.
Novi mengatakan, pemda tengah menyiapkan rumah sementara di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek bagi korban bencana tersebut.
"Di sana ada rumah eks pemberian hibah dari Kementerian PUPR. Dahulu (digunakan) untuk transmigrasi, ada 80 unit rumah, 40 unit rumah terisi dan 40 rumah sekarang ini kosong bisa ditempati,” kata Novi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengucapkan belasungkawa kepada para pengungsi yang kehilangan anggota keluarga.
Muhadjir mendukung langkah relokasi tempat tinggal korban bencana tanah longsor tersebut.
"Saya sangat dukung. Kepada bapak/ibu yang akan direlokasi mohon diterima dengan lapang dada, lebih baik selamat daripada nggandoli (mempertahankan) rumah yang sudah tidak aman," kata Muhadjir.
Baca juga: Kunjungi Korban Longsor di Nganjuk, Risma: Anak-anak Sudah Mulai Ceria
Adapun Kemensos menyalurkan bantuan untuk penanganan bencana longsor di Nganjuk senilai Rp. 443.940.300.
Bantuan ini terdiri dari bantuan logistik yaitu 300 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar matras.
Kemudian, 200 lembar kaur, 200 lembar selimut, 50 paket kids ware dan 100 lembar tenda gulung), santunan untuk 12 ahli waris (masing-masing Rp 15 juta) serta santunan untuk dua korban selamat dengan luka berat (masing-masing Rp5 juta).
Posko Penanganan Bencana Kemensos
Kementerian Sosial melalui peran 80 personel gabungan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kabupaten Kediri, Nganjuk, Madiun, Tuban, Ponorogo dan Forum Koordinasi (FK) Tagana, mendirikan posko-posko penanganan bencana, mulai dari posko pengungsian, Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dan Dapur Umum di Kecamatan Ngetos, Nganjuk, sejak Senin (15/2/2021).
Untuk memastikan penanganan terhadap para pengungsi longsor, Risma mendatangi posko pengungsian untuk menemui para pengungsi.
Baca juga: Pemkab Nganjuk Akan Relokasi Korban Longsor, Menko PMK: Kalau Itu Pilihan Terbaik, Kita Dukung
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Nganjuk sejak Minggu (14/2/2021).
Hal tersebut mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos dan menimbun sejumlah rumah penduduk dengan 54 KK atau 186 jiwa.
Hingga Selasa (16/2/2021), dilaporkan 21 korban tertimbun longsor dan sempat dinyatakan hilang, 14 korban telah ditemukan dengan rincian 12 meninggal dunia, 2 selamat, sementara 7 lainnya masih dalam upaya pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.