Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan, Besok KPI Rapat dengan Satgas dan Lembaga Penyiaran

Kompas.com - 15/02/2021, 21:05 WIB
Sania Mashabi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan menggelar rapat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan lembaga penyiaran pada Selasa (15/2/2021).

Wakil Ketua KPI Mulyono Hadi Purnomo mengatakan, rapat besok digelar untuk melakukan evaluasi penerapan protokol kesehatan di televisi.

"Rapat evaluasi baru besok digelar. Ini pertemuan yang kesekian antara KPI, satgas, dan lembaga penyiaran," kata Mulyo kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Sebelumnya, KPI merilis 37 program acara dari 11 stasiun televisi yang diduga melanggar protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Dari 37 tayangan ini, pelanggaran protokol kesehatan yang paling banyak dilakukan adalah tidak mengenakan masker, pelindung wajah, serta tidak menerapkan social distancing.

Tayangan-tayangan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan ini didominasi oleh program hiburan seperti variety show.

Baca juga: Deddy Corbuzier Pertanyakan Aturan KPI Terkait Penggunaan Masker di Sinetron dan Talk Show

Kendati demikian, hal tersebut mendapatkan kritikan dari salah satu pembawa acara hiburan Tanah Air, Deddy Corbuzier.

Dia mempertanyakan karena bingung dengan sinetron yang tak harus menggunakan masker selama beradegan.

Melalui unggahan Instagram-nya, Deddy Corbuzier mengomentari aturan KPI terkait protokol kesehatan penggunaan masker selama siaran di televisi.

Dari 37 acara yang dirilis KPI, program acara yang dipandunya termasuk yang diduga melanggar protokol kesehatan.

Deddy Corbuzier justru bingung dengan sinetron yang tak harus menggunakan masker selama beradegan.

"Apakah mungkin kalian berpikir bahwa protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kami? Saya enggak tahu atau protokolnya lebih mahal saya juga enggak tahu," ujar Deddy Corbuzier.

Menurut ayah satu anak ini, bila adegan di sinetron tak memakai masker maka masyarakat awam bisa saja menganggap itu hal lumrah dan kemungkinan menirunya.

Ketua KPI, Agung Suprio menyampaikan terima kasih atas respons masyarakat terkait kebijakan protokol kesehatan di televisi.

Dia mengakui, aturan yang dikeluarkan instansinya menimbulkan pro dan kontra, terkhusus para pesohor dunia hiburan Tanah Air.

Agung mengatakan, KPI siap menerima dan menjadikan kritik sebagai masukan agar semua kebijakannya bisa lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com