Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Outlook Indonesia 2021: Harapan di Tengah Ketidakpastian

Kompas.com - 30/12/2020, 11:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAHUN 2020 akan segera berakhir. Dalam hitungan hari kita akan memasuki tahun baru, tahun 2021. Indonesia telah menghadapi banyak peristiwa di bidang ekonomi, sosial, politik, dan hukum sepanjang 2020.

Pandemi Covid-19 nyaris melumpuhkan perekonomian nasional. Tak hanya itu, virus Corona yang terus menular juga menjadi bola liar yang menghantam berbagai sendi kehidupan masyarakat.

Meski sudah menggila sejak lama, hingga saat ini belum ada tanda-tanda pandemi yang disebabkan virus asal Wuhan, China ini akan segera pergi. Bahkan, belakangan kasusnya semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Mengutip Kompas.com, pada Selasa (29/12/2020) ada penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak 7.903. Dengan demikian jumlah pasein Covid-19 sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret mencapai 727.122 orang.

Sementara pasien meninggal bertambah 251 orang dalam 24 jam terakhir sehingga jumlah total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 21.703 orang.

Sejumlah epidemiolog sepakat, bahwa pandemi Covid-19 masih ada tahun depan. Bahkan, ada prediksi akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia awal tahun 2021.

Hal ini melihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan. Libur panjang Natal dan Tahun Baru juga diprediksi berpotensi memicu ledakan kasus di awal tahun depan.

Vaksinasi dan pertumbuhan ekonomi

Setelah mengalami sejumlah penundaan, pemerintah akhirnya memastikan akan melakukan vaksinasi pada awal tahun depan. Presiden Jokowi menargetkan, program vaksinasi akan dimulai pada Januari 2021.

Kementerian Kesehatan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2020 tentang pelaksanaan vaksinasi ini. Presiden Jokowi berjanji, vaksin tersebut akan diberikan secara cuma-cuma alias gratis.

Meski tak menggaransi hilangnya pandemi, rencana vaksinasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat khususnya terkait dengan kesehatan dan ekonomi. Sejumlah ekonom dan pengusaha sepakat, vaksinasi akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sekarat dihajar pandemi.

Para pelaku usaha juga yakin, ikhtiar pemerintah mengendalikan pandemi ini juga akan mengembalikan kepercayaan investor sehingga bisa memutar kembali roda ekonomi.

Politik dan hukum

Banyak peristiwa politik dan hukum di tahun 2020. Terpilihnya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution (versi hasil hitung cepat) dalam Pilkada serentak, menandai babak baru perpolitikan nasional.

Kemenangan Gibran dan Bobby menunjukkan eksisnya trah Jokowi di kancah perpolitikan Indonesia. Jokowi akan mengukir sejarah baru bagi bangsa ini karena anak dan menantunya berhasil memenangkan pilkada saat ia masih aktif menjabat sebagai presiden.

Selain Gibran dan Bobby, berdasarkan hasil hitung cepat, ada lima calon kepala daerah lain yang menang dan berkaitan erat dengan politik kekerabatan.

Mereka ialah Calon Wakil Wali Kota Tanggerang Selatan Pilar Saga Ichsan yang merupakan sepupu dari Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy. Pilar Saga juga merupakan keponakan Ratu Atut Chosiyah. Kemudian Calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Ia merupakan adik Ratu Atut Chosiyah dan kerabat Andika Hazrumi. Ratu Tatu merupakan ibu Pilar Saga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com