Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi III Pertanyakan Posisi Rizieq Shihab Saat Insiden Baku Tembak Polisi dan Simpatisan FPI Terjadi

Kompas.com - 10/12/2020, 22:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mempertanyakan keberadaan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat terjadinya bentrokan sejumlah simpatisan FPI dengan aparat kepolisian di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 

Sahroni mempertanyakan hal itu saat Komisi III menggelar pertemuan dengan perwakilan keluarga enam simpatisan Rizieq di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Menurut dia, berdasarkan informasi yang berkembang, ada empat simpatisan yang melarikan diri dalam peristiwa itu.

"Saya dengar ada 10 orang pendamping Muhammad Rizieq Shihab yang katanya, katanya yang empat orang kabur, 'katanya' mengamankan Muhammad Riziq Shihab. Mungkin apakah bapak ibu kenal?" tanya Sahroni dalam rapat tersebut.

"Dan pernah enggak komunikasi dengan keluarga atau memang bapak ibu kenal juga? Mungkin ini bisa dijawab oleh keluarga atau lawyer, kemudian pertanyaan saya selanjutnya, ke manakah Muhamad Rizieq Shihab berada?" sambungnya.

Baca juga: Usut Bentrok dengan FPI, Polisi Buka Hotline

Menjawab hal tersebut, Wasekum FPI sekaligus kuasa hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, hanya ada enam orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Namun, ia tak menjawab pertanyaan terkait keberadaan Rizieq Shihab.

"Menurut saya, menurut info, hanya enam orang yang syahid, dan memang enam orang dalam satu mobil, kalau dalam informasi dalam satu mobil ada 10 orang, tidak benar, itu saja," kata Aziz.

Lebih lanjut, Sahroni menegaskan, Komisi III akan berupaya menyampaikan aspirasi yang disampaikan oleh pihak keluarga kepada Polri.

"Kita dalam konteks Komisi III akan menerima keluhan bapak Ibu untuk mencari keadilan dan kami akan terima dengan sangat luas dan kita akan sampaikan itu nanti setelah polisi menyampaikan transparansi tentang kasus yang ada," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam rapat tersebut, keluarga enam simpatisan Rizieq Shihab yang tewas dalam bentrok dengan polisi menuntut keadilan atas peristiwa tersebut.

Baca juga: Anggota DPR Sarankan Keluarga 6 Simpatisan Rizieq Shihab Buka Komunikasi dengan Polri

Sejumlah anggota keluarga mengaku barang-barang milik mendiang belum dikembalikan oleh aparat kepolisian.

"Barang-barang KTP pun tidak ada (dikembalikan), apalagi KTP dan tasnya biasa itu anak saya bawa tas, bawa HP dan lain-lainnya, pakaian juga enggak (dikembalikan)," kata Daynuri, ayah dari Luthfil Hakim.

Tak hanya itu, pihak keluarga juga membantah bahwa para simpatisan memiliki dan membawa senjata tajam saat mengawal perjalanan Rizieq Shihab.

"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apa pun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," kata Anandra, saudara perempuan dari Muhammad Suci Khadavi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com