Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset KPI: Kualitas Penyiaran Naik Signifikan

Kompas.com - 08/12/2020, 22:21 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan, hasil riset indeks kualitas program televisi pada periode pertama tahun 2020 mengalami peningkatan.

Baik itu bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, maupun periode yang sama pada tahun lalu. 

“Hasil indeks di periode pertama ini menunjukan dimana memang angka yang cukup signifikan dimana belum pernah kita menemukan selama empat tahun perjalanan riset ini hasilnya mencapai 3,14,” kata Ketua Litbang KPI Andi Andrianto dalam Ekspos Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2020, Selasa (8/12/2020).

Berdasarkan data yang disampaikan KPI, indeks kualitas program televisi pada periode pertama tahun 2019 sebesar 2,91. Sedangkan, pada periode  kedua 2019 nilainya sebesar 2,90.

Menurut Andi, kenaikan indeks kualitas program televisi pada periode kali ini tidak terlepas dari peran KPI dan stakeholder terkait untuk menghadirkan siaran yang berkualitas.

Baca juga: KPI Diminta Lakukan Sosialisasi Masif tentang Digitalisasi Penyiaran

Riset program, jelas dia, dibedakan menjadi sembilan kategori, yaitu talkshow berita dan non berita. 

Adapun kategori tersebut meliputi wisata budaya, talkshow berita, religi, anak, talkshow non berita, sinetron, vearity show dan infotaiment.

“Kalau kita melihat hasil dari kategori ini, semua mengalami kenaikan. Ini yang patut juga kita apresiasi, meski demikian ada beberapa program yang masih menjadi catatan,” kata Andi.

Ia menuturkan bahwa ada tiga kategori program yang belum memenuhi kualitas, meskipun kelihatan tren angkanya itu naik yaitu vearity show, sinetron dan infotaiment.

Kemudian, pada program berita, Andi mengatakan nilainya adalah 3,25.

“Dan ini adalah capaian yang tertinggi, di program khusus berita itu hampir semua stasiun televisi sudah memenuhi standar kualitas,” tutur dia.

Meski memiliki nilai tertinggi, Andi mengatakan, ada catatan pada berita-berita krimial dimana asas praduga tidak bersalah itu belum menjadi kebijakan dalam menyiarkan berita.

“Karena di dalam riset ini kita masih dapat menemukan ada kasus yang melakukan labeling terhadap tersangka, terduga dan tidak pas di dalam peristiwa itu sehingga membuat indeks berita itu walaupun sudah berkualitas tetap menjadi catatan,” papar Andi.

“Kemudian talkshow berita sudah berkualitas hanya ada catatan bagaimana pembawa acara talkshow berita dapat bersikap netral dan adil terhadap narasumbernya,” imbuhnya.

Baca juga: Anggota Komisi I Nilai UU Penyiaran Perlu Direvisi untuk Kuatkan KPI

Hasil riset indeks siaran periode pertama di tahun 2020 ini, menurut Andi, bicara pada isu strategis dalam konteks penyiaran.

Riset ini, kata dia, bekerjasama dengan 12 perguruan tinggi.

“Dalam konteks riset ini KPI sebagai regulator memiliki peran penting untuk menjawab kebutuhan seluruh kebutuhan stakeholder penyiaran untuk meningkatkan kualitas program siaran di Indonesia bisa terwujud,” kata dia.

“Oleh sebab itu lah KPI mencoba mengurai data-data yang dimiliki, baik itu melalui pemantauan langsung, dimana KPI melakukan pemantauan selama 24 jam, juga mengambil data dari partisipasi masyarakat lewat pengaduan,” imbuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com