Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di HUT PSI, Jokowi: Indonesia Butuh Lebih Banyak Anak Muda Berani dan Gesit

Kompas.com - 29/11/2020, 17:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, Indonesa butuh lebih banyak anak muda yang berani, gesit, dan penuh semangat untuk bersaing pada era global.

Hal ini Jokowi sampaikan saat memberikan sambutan secara virtual di Hari Ulang Tahun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ke-6, Minggu (29/11/2020).

"Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi anak anak muda yang berani, yang gesit, dan penuh semangat untuk menuju Indonesia maju. Itulah modal untuk memenangkan pertarungan global," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Minggu.

Baca juga: Jokowi: Reformasi Struktural Tak Bisa Ditunda Lagi, Regulasi yang Rumit Harus Dipangkas

Jokowi menyebut, anak muda seharusnya membawa energi perubahan, berpikir positif, berani melakukan lompatan, bergerak lebih lincah, serta optimistis melihat masa depan.

Ia mengatakan, yang cepat akan mengalahkan yang lambat, yang kreatif dan inovatif akan mengalahkan yang monoton dan berkutat pada rutinitas.

Oleh karena PSI banyak digawangi anak-anak muda, Jokowi menilai partai pimpinan Grace Natalie itu memiliki kesempatan besar untuk maju meski masih berusia muda.

"Saya melihat modal kecepatan, modal kreativitas, dan modal inovasi ini ada di PSI," ujar dia.

Namun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini Indonesia tengah memasuki puncak bonus demografi sehingga anak muda menjadi segmen terbesar dari populasi penduduk Indonesia.

Proporsi anak muda yang besar ini akan bisa menjadi tonik yang menguatkan bangsa, tetapi juga bisa menjadi toxic atau racun bila tidak disiapkan dari sekarang.

Baca juga: Pembangunan SDM Penting agar Berhasil Manfaatkan Bonus Demografi

Menurut Jokowi, setiap tahun, ada 2,9 juta penduduk usia kerja baru.

Banyak anak muda yang masuk ke pasar kerja namun harus dihadapkan pada situasi pandemi yang melahirkan sekitar 6,9 juta pengangguran.

Selain itu, tercatat, 87 persen dari total penduduk usia kerja memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA ke bawah. Sementara itu, 39 persen di antaranya berpendidikan sekolah dasar.

"Ini artinya untuk menghadapi puncak bonus demografi tidak ada pilihan lain bagi kita selain kita harus bekerja keras untuk menyiapkan SDM-SDM kita yang unggul. Kita juga harus bekerja keras menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Itulah yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini," kata Jokowi.

Baca juga: Banyak Orang Tua Tak Sabar Sekolah Dibuka Lagi, Jokowi: Kita Harus Hati-hati

Ia pun mengajak kader-kader PSI menjadi bagian dari upaya memajukan bangsa melalui optimisme anak muda.

"Saya mengajak seluruh kader PSI di seluruh pelosok Tanah Air untuk menjadi simpul simpul kreativitas dan penggerak optimisme anak anak muda, untuk turun tangan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa melalui keberanian untuk melakukan lompatan dengan kreativitas dan inovasinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com