Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Upaya Pemulihan Ekonomi Kuartal I-2021 Dimulai Saat Ini

Kompas.com - 02/11/2020, 18:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk mulai merancang upaya pemulihan ekonomi kuartal I-2021 sejak saat ini. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11/2020).

"Tolong disampaikan kepada dirjen, direktur di seluruh jajaran yang Bapak Ibu pimpin, kuartal keempat bisa maksimal, tapi hati-hati di kuartal pertama 2021 juga harus mulai di-start dari sekarang," kata Jokowi, dikutip melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Baca juga: Jokowi: Jangan Teledor, di Eropa Sudah Muncul Gelombang Kedua Covid-19

Jokowi mengingatkan, setelah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), kementerian/lembaga dapat langsung melakukan pengadaan melalui lelang.

Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun 2021 tidak menurun. Apalagi, diprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun ini sudah mulai membaik.

"Nantinya kita harapkan bulan Januari, Februari, Maret tidak stuck, setelah kuartal keempat langsung drop. Kita harapkan kuartal pertama itu ada ungkitan juga untuk naik," ujarnya.

Baca juga: Target Investasi Meleset, Jokowi Tegur Luhut dan Bahlil

 

Upaya percepatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2021, kata Jokowi, bisa ditempuh melalui sejumlah langkah. Misalnya, pengadaan bantuan sosial, belanja modal yang berkaitan dengan infrastruktur, hingga investasi.

"Yang belanja-belanja modal, terutama infrakstukrtur baik di Kementerian PU (Pekerjaan Umum), Kemenhub (Kementerian Perhubungan) dan kementerian yang bisa digiring untuk segera dimulai," kata Jokowi.

"Jadi kembali lagi, kuartal pertama 2021 pun juga harus mulai didesain dari sekarang agar kegiatan itu dimulai dari Januari," tandasnya.

Baca juga: Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3 Persen

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 masih minus.

Setelah mencapai angka minus 5,32 di kuartal kedua, diperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal tiga berada di angka minus 3.

"Di kuartal ketiga ini juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan BPS juga masih berada di minus, perkiraan kita masih di angka minus 3 naik sedikit," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III Bakal Lebih Baik dari Negara Lain

 

Menurut Jokowi, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menunjukkan tren yang positif. Sebab, ekonomi telah bergerak ke angka yang lebih baik.

"Itu trennya membaik, trennya positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS trennya membaik, trennya positif," ujarnya.

Bahkan, kata dia, angka pertumbuhan ekonomi Tanah Air masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

"Dan ini memang kalau dibandingkan negara lain masih jauh lebih baik," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com