JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga lebih baik dari negara-negara lain meskipun sama-sama tumbuh negatif. Kendati demikian, Jokowi tak menyebut negara lain yang dimaksud.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11/2020).
"Di kuartal tiga kita juga mungkin sehari-dua hari ini akan diumumkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka -3. Naik sedikit. Dan ini memang kalau dibandingkan dengan negara lain ya masih jauh lebih baik," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Rerata Dunia
Namun demikian, ia meminta optimisme masyarakat harus dijaga meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga tumbuh negatif.
Kepala Negara meminta BPS menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia trennya meningkat ke arah positif meskipun masih tumbuh negatif.
Ia meminta penyerapan anggaran dilakukan secara optimal sehingga semakin banyak uang yang beredar di masyarakat. Dengan demikian masyarakat kembali memiliki daya beli agar konsumsi rumah tangga kembali meningkat.
"Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," lanjut Jokowi.
Baca juga: Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3 Persen
Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tumbuh -5,32 persen akibat berbagai kebijakan pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19.
Adapun saat ini pemerintah masih menunggu pengumuman resmi BPS mengenai pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga beberapa hari ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.