Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 85,6 Persen Anggap Bantuan Internet Gratis Ringankan Beban Orangtua

Kompas.com - 16/10/2020, 16:52 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Arus Survei Indonesia merilis hasil survei nasional terkait kebijakan bantuan kuota internet yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada pendidik dan peserta didik untuk membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Berdasarkan hasil survei, program Kemendikbud ini mendapat respons positif dari publik, meski sebelumnya sempat menuai polemik.

"Jadi sebagai sebuah kebijakan program subsidi kuota internet ini sempat menemui pro dan kontra," ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an saat merilis suvei, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Belum Dapat Subsidi Kuota dari Kemendikbud? Ini Penyebabnya....

"Kenapa survei ini dilakukan? karena kita menjumpai bahwa program ini banyak direspons oleh tokoh dan beberapa analis pendidikan juga mengomentari soal ini," kata dia.

Data survei menunjukkan, sebanyak 85,6 persen responden menilai bahwa program bantuan internet gratis meringankan beban ekonomi orangtua pelajar/mahasiswa dalam membeli paket internet.

"Sebanyak 13,6 persen menjawab tidak. Sisanya, 0,8 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab," ujar dia.

Hal ini selaran dengan hasil survei yang menyebut 84,7 persen responden menilai bahwa program bantuan internet gratis merupakan langkah tepat dalam menjawab sense of crisis di tengah wabah virus corona (Covid19).

Sementara 13,7 persen tidak. Sisanya, yaitu 1,6 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Cegah Covid-19, Kemendikbud Minta Mahasiswa Jadi Duta Perubahan Perilaku

Sebanyak 63,2 persen mengaku puas (sangat puas & cukup puas) dengan kinerja Kemendikbud RI dalam menyalurkan bantuan kuota internet.

Sementara, 32,1 persen mengaku tidak puas (kurang puas & sangat tidak puas). Sisanya 4,7 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Adapun terkait platform belajar yang paling sering digunakan, Google Classroom (26,1 persen), Ruangguru (17,1 persen), Rumah Belajar (15,2 persen).

Berikutnya, Ayobelajar (8,1 persen), Zenius (6,5 persen), Duolingo (3,3 persen), Udemy (3,3 persen), Birru (3,3 persen), Sekolah.Mu (3,2 persen), Eduda System (2,2 persen), Edmodo (2,2 persen), Bahaso (1,2 persen), Aminin (1,2 persen), dan lainnya 2,0 persen.

Sisanya 5,1 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Asesmen Nasional Pengganti UN, Kemendikbud: Tidak Semua Siswa Ikut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com