Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Ingin Tak Ada Lagi Kekerasan dalam Proses Hukum

Kompas.com - 24/09/2020, 18:04 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberi perhatian serius terhadap kasus Henry Alfree Bakari yang tewas akibat dugaan kekerasan yang dilakukan oleh polisi di Polresta Barelang.

"Komnas HAM memberikan perhatian yang serius terhadap fenomena penyiksaan dan kekerasan dalam proses hukum. Salah satunya adalah yang terjadi di wilayah kepolisian Barelang," ujar Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI Choirul Anam dalam konferensi pers, Kamis (24/9/2020).

Anam mengatakan, penting bagi Komnas HAM untuk memberikan perhatian lebih terhadap kasus tersebut. Sebab, Komnas HAM menginginkan dalam proses hukum tidak boleh ada tindakan kekerasan.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ada Indikasi Kekerasan dalam Dugaan Penyiksaan Henry Alfree oleh Polisi

Menurut Anam, isu kekerasan dan penyiksaan adalah salah satu isu yang penting dalam penegakan hak asasi manusia.

Ia menyebutkan, dalam berbagai kesempatan Komnas HAM dan seluruh komunitas hak asasi manusia di dunia menginginkan salah satu proses demokrasi dan penegakan hukum yang utuh adalah terbebas dari penyiksaan.

"Oleh karenanya kasus-kasus ini memang sengaja kami publikasikan juga hasil-hasil temuannya biar menjadi pelajaran kita semua," ujar Anam.

Anam sekaligus menyayangkan penyiksaan terjadi pada bagian proses hukum.

Ia mengatakan, tidak boleh ada lagi kasus penyiksaan seperti ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Kapolresta Barelang terkait Tewasnya Hendri Alfred Bakari

Komnas HAM menyambut baik pihak kepolisian yang sudah menurunkan Propam untuk melakukan penyelidikan.

Namun, Choirul Anam berharap kasus tersebut tidak berhenti di Propam.

"Tidak berhenti di soal kode etik, tidak berhenti di soal profesi, tapi harus diteruskan sampai ke level pidana," kata Anam.

"Oleh karenanya kami menunggu hasilnya kepolisian, apakah ini dilanjutkan ataukah tidak, harapan besar kami ini adalah dilanjutkan ke ranah pidana," tuturnya.

Komnas HAM berharap kejadian tersebut menjadi pesan bagi semua pihak khususnya seluruh polisi di Indonesia dan seluruh petugas tahanan bahwa penyiksaan atau kekerasan yang dilakukan terhadap siapa pun adalah tindak pidana.

"Pesan ini harus sangat kuat agar kita menjadi negara yang lebih beradab, kami mendukung langkah awal yang dilakukan oleh kepolisian tapi sekaligus kami meminta kepolisian untuk memberikan update kepada Komnas HAM terkait temuannya," tutur Anam.

Baca juga: YLBHI Beberkan Persoalan Polri, dari Tunduk pada Desakan Massa hingga Penyiksaan

Untuk diketahui, Komnas HAM melakukan pemantauan dan penyelidikan lapangan terhadap kematian Henry Alfree Bakari pasca-ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Barelang di Kepulauan Riau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com