Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawal Protokol Kesehatan, Pangdam Jaya Ingatkan Prajuritnya Bertindak Humanis

Kompas.com - 14/09/2020, 14:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Aburachman mengingatkan prajuritnya agar bertindak humanis kepada masyarakat saat mengawal penegakkan disiplin protokol kesehatan.

Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin gelar apel pendukung penegakkan disiplin protokol kesehatan Covid-19 di wilayah Jalarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek), di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020).

"Bertindaklah secara profesional sopan dan santun, humanis, edukatif, serta prajurit berpedoman pada delapan wajib TNI dalam menegur warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan," ujar Pangdam Jaya dikutip dari kodamjaya-tniad.mil.id, Senin (4/9/2020).

Baca juga: Pulang dari Pendidikan di Bali, 19 Anggota TNI Positif Covid-19

Dudung juga meminta agar prajuritnya dapat mengingatkan masyarakat bahwa penggunaan masker saja tidak cukup untuk melindungi diri dari Covid-19.

Dengan demikian, pencegahan Covid-19 harus dilakukan juga dengan pembatasan fisik dan menjaga kebersihan tangan.

Selain itu, Dudung menuturkan, melalui kegiatan tersebut, peserta apel dapat memahami dan berperan dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi bangsa.

"Sekaligus berikan solusi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di wilayah Kodam Jaya," kata Dudung.

Dalam apel tersebut, Pangdam Jaya juga menyematkan tanda lengan pendukung penegak protokol Covid-19, pembagian masker, dan sembako.

Baca juga: Saat Kolaborasi TNI dan Petani Hasilkan 532 Ton Padi di Tengah Pandemi

Apel gelar penegakan disiplin Covid-19 diikuti 2.000 orang yang terdiri dari prajurit TNI-Polri dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Jakarta.

Tujuan dari apel bersama ini meningkatkan peran serta satuan jajaran Kodam Jaya untuk peduli terhadap pencegahan penyebaran Covid-19, terutama menegakkan disiplin protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah di tempat keramaian warga, perkantoran, pasar-pasar, terminal, hingga stasiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com