Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Epidemiologi: Belum Jelas Kapan Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 10/09/2020, 22:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menilai, situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum jelas. Artinya, belum dapat dipastikan kapan puncak pandemi dan penambahan kasus positif yang fluktuatif.

"Belum jelas kapan puncaknya, belum jelas berapa penambahan selanjutnya dan belum terlihat kapan akan menurun," ujar Laura saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Catat Rekor, Epidemiolog: Pelaksanaan Protokol Kesehatan Tidak Konsisten 

Dia mencontohkan, pada Kamis ini penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 3.861 kasus.

Penambahan pada hari ini merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

Bukan tidak mungkin, dalam beberapa hari mendatang penambahan kasus harian mencapai 4.000-an kasus.

"Bisa jadi dalam beberapa hari mendatang seperti itu. Kalau kita melihat, kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia masih kabur," lanjut Laura.

Baca juga: UPDATE 10 September: Rekor, Tambah 3.861 Kasus Covid-19 dalam 24 Jam

Ke depannya, dia menilai pemerintah perlu melihat hasil dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan kembali diberlakukan di DKI Jakarta.

Laura mengingatkan, saat ini sekitar satu pertiga kasus positif Covid-19 secara harian disumbangkan oleh DKI Jakarta.

Sehingga, jika PSBB di DKI menunjukkan hasil positif, maka perlu ada evaluasi lanjutan dari pemerintah.

 

Laura menuturkan, keberhasilan menekan kasus positif di DKI Jakarta juga ikut berpengaruh kepada berhasil atau tidaknya pemerintah menekan laju penularan Covid-19 secara nasional.

"Ke depannya jika berhasil, perlu ada evaluasi yang tentu bisa menjadi contoh bagi daerah lain," tambah Laura.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 3.861 Kasus Baru Covid-19, 1.274 Ada di DKI Jakarta

Diberitakan, hingga Kamis (10/9/2020) ini, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.

Hal itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Bahkan, penambahan kasus barunya masih dalam jumlah tinggi.

Data pemerintah pada Kamis pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada penambahan 3.861 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Ini merupakan rekor tertinggi terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 dalam sehari.

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini tercatat sebesar 207.203 orang, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com