Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Supoyo, Dikira Mau Ditagih Utang Malah Dapat Banpres

Kompas.com - 28/08/2020, 20:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ignasius Supoyo penjual soto di Bantul, Yogyakarta, tidak menyangka bakal mendapatkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro dari Presiden Joko Widodo.

Hal itu diceritakan Supoyo di hadapan Presiden Jokowi saat menerima bantuan itu di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat (28/8/2020).

Mulanya, ia dihubungi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Saat dihubungi, ia kaget karena merasa tidak punya utang piutang dengan BRI.

Baca juga: Pastikan Banpres Produktif Usaha Mikro Tepat Sasaran, Teten Lakukan Hal Ini

Setelah dijelaskan, ternyata ia mendapatkan Banpres Produktif Usaha Mikro. Ia pun mengaku senang saat diberi tahu mendapat Banpres dengan nominal Rp 2,4 juta.

"Saya bingung, endak punya utang kok dipanggil BRI. Ternyata dapet dana, saya dikasih tahu saya dapet bantuan dari Presiden," ujar Supoyo sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Saya (ucapkan) beribu terima kasih atas bantuannya Bapak Presiden," lanjut dia.

Di hadapan Presiden Jokowi, Supoyo pun mengungkapkan kesulitannya berjualan soto di masa pandemi Covid-19 lantaran selalu sepi.

Bahkan, saking sepinya, Supoyo sempat memutuskan berhenti berjualan karena justru merugi.

Baru dua pekan terakhir ia kembali berjualan soto hingga akhirnya mendapat Banpres dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Ini Alasan Bantuan Karyawan Rp 600.000 Tidak Cair Serentak

"Adanya pandemi itu sepinya endak karuan. Akhirnya saya memilih istirahat daripada endak kembali modal. Untungnya setelah berapa lama kemudian saya dagang lagi. Bangkit lagi. Kira-kira satu dua minggu ini dipanggil BRI," ujar Supoyo.

Ia berharap bantuan itu dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

"Saya selalu mendoakan Bapak supaya dalam mengemban tugasnya sehat walafiat. Supaya dapat bantuan yang lebih besar lagi. Semoga Bapak Presiden dalam menghadapi masalah negara ini selalu tabah dan tegar," lanjut Supoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com