Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Kasus Covid-19 Tetap Terkendali Sebelum Vaksin Ditemukan

Kompas.com - 25/08/2020, 22:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta kasus Covid-19 di Indonesia tetap terkendali sebelum ditemukannya vaksin.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Banda Aceh, Selasa (25/8/2020).

"Kita berharap sebelum dilakukan vaksinasi, kita betul-betul bisa mengendalikan kasus-kasus di negara kita," kata Presiden Jokowi dikutip dari kanal YouTube sekretariat Presiden.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Teken Pengadaan Vaksin meski Uji Klinis Belum Selesai

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia patut bersyukur lantaran tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 70 persen.

Angka itu lebih tinggi dari rata-rata tingkat kesembuhan di dunia.

Untuk itu, ia meminta seluruh kepala daerah benar-benar mengendalikan kasus Covid-19 di daerahnya agar tak terus meningkat.

Presiden Jokowi menyatakan, jika kasus Covid-19 terus bertambah dan penularannya tidak terkendali, maka masalah ekonomi akan mengikutinya.

Apabila kesehatan dan ekonomi sudah mengalami krisis, Presiden Jokowi menilai perlu kerja ekstra keras untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.

Baca juga: Jadi Relawan Uji Vaksin, Ini yang Akan Tetap Dilakukan Ridwan Kamil

"Jangan biarkan Covid-19 meluas atau jumlahnya menjadi lebih banyak. Kendalikan, jangan sampai jumlah nambah. Karena kalau nambah, kita punya pekerjaan yang lebih besar lagi yaitu berkaitan ekonmi. Kalau dua-duanya membesar akan sangat sulit," kata Presiden Jokowi.

Ia juga mengatakan bahwa negara lain juga akan mengalami kesulitan yang sama apabila kasus Covid-19 meningkat dan ekonominya menurun.

"Negara maju juga pontang-panting menangani kalau sudah gede, negara besar di Eropa, Amerika pontang-panting mengani karena angka sudah jutaan. (Kesulitan) baik sisi ekonomi dan kesehatan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com