Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Angka Kasus Aktif Covid-19 di 9 Daerah Ini Harus Ditekan

Kompas.com - 12/08/2020, 18:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 di sembilan daerah harus ditekan.

Hingga saat ini, kesembilan daerah ini merupakan kawasan dengan jumlah kasus aktif Covid-19 di atas 1.000 kasus.

"Yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama adalah harus bisa menekan kasus aktif, utamanya di sembilan daerah tadi," ujar Dewi dalam talkshow yang disiarkan secara daring di YouTube BNPB, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: UPDATE 12 Agustus: Bertambah 578, Kasus Covid-19 di Jakarta Mencapai 27.242

Sembilan daerah yang dimaksud yakni Jakarta Pusat (2.213 kasus), Jakarta Utara (1.775 kasus), Kota Semarang (1.681 kasus), Kota Makassar (1.511 kasus), Kota Medan (1.377 kasus), Jakarta Selatan (1.309 kasus), Jakarta Timur (1.305 kasus), dan Kota Surabaya (1.283 kasus).

Caranya, kata Dewi, dengan memutus rantai penularan Covid-19 melalui disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Semakin kita aktif kembali berkegiatan, seharusnya kita semakin disiplin kepada protokol kesehatan sehingga tak ada kasus baru karena kita memutus rantai penularan," ucap Dewi.

Meski demikian, Dewi juga mengingatkan ajakan ini tak hanya berlaku untuk sembilan daerah di atas.

Daerah-daerah lain, kata dia, utamanya bagi yang sudah tidak ada kasus aktif harus tetap waspada.

Selain itu, satgas mengimbau agar daerah menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan kasus Covid-19.

"Menekan kematian dengan meningkatkan fasilitas kesehatan dan penanganan yang baik. Sementara bagi individu sebaiknya menjaga kondisi tubuh untuk mencegah tertular," kata Dewi.

"Makanlah makanan yang sehat, istirahat yang cukup, olahraga dan tetap disiplin dengan protokol kesehatan," kata dia. 

Baca juga: Sebaran Kasus Baru Covid-19, di DKI Jakarta Tertinggi

Sebelumnya Dewi mengatakan, kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia berbeda dengan kasus aktif.

Sebab, di dalam kasus kumulatif, kata dia, sudah ada perkembangan pasien yang sembuh dan meninggal dunia.

"Kita biasanya melihat kasus itu secara kumulatif. Yang disebut sudah 100.000 lebih itu kan sebenarnya jumlah kasus kumulatif, bertambah dari satu hari satu ke hari satu hari lain," ujar Dewi pada Rabu.

"Padahal dari 100.000 lebih kasus, itu sudah ada yang sembuh, lalu ada yang meninggal dunia," ucap dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com