Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Perkembangan Data Covid-19 Indonesia Hingga 25 Juli

Kompas.com - 25/07/2020, 16:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah karena masih adanya penularan virus corona di masyarakat.

Informasi ini disampaikan pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dilihat Kompas.com pada Sabtu (25/7/2020) sore.

Dalam data yang dihimpun hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, saat ini ada 97.286 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 25 Juli: Tambah 49 Orang, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Jadi 4.714

Jika dibandingkan data kemarin, berarti ada 1.868 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Sebanyak 1.868 kasus baru ini didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan 25.318 spesimen dari 12.158 orang yang diambil sampelnya.

Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 1.361.207 spesimen dari 789.258 orang yang diambil sampelnya.

Dengan catatan, satu orang bisa diambil sampelnya lebih dari satu kali.

Data sebaran kasus konfirmasi baru

Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di 34 provinsi atau semua provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Dari 34 provinsi itu, ada 471 kabupaten/kota yang terdampak penularan virus corona. Jumlah ini bertambah satu daerah dibandingkan data pada Sabtu (24/7/2020).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 25 Juli 2020

Adapun, lima provinsi dengan penambahan kasus tinggi dalam sehari sebagai berikut:

1. DKI Jakarta dengan 376 kasus baru

2. Jawa Timur dengan 310 kasus baru

3. Jawa Tengah dengan 191 kasus

4. Sulawesi Selatan dengan 136 kasus baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com