Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PUPR Salurkan Rp 4,8 Triliun untuk Program Padat Karya

Kompas.com - 23/07/2020, 19:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hingga saat ini, pemerintah sudah menyalurkan dana sebesar Rp 4,8 triliun untuk program padat karya tunai.

Menurut Basuki, dana tersebut didistribusikan kepada 387.549 orang.

"Jadi presiden meminta ke menteri PUPR untuk memperbanyak program padat karya tunai, tujuannya adalah untuk menyebarkan uang itu pada rakyat bawah dan untuk penyerapan tenaga kerja," kata Basuki dalam diskusi secara virtual PDI-P bertajuk 'Kebijakan Mengatasi Pengangguran', Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Jokowi Minta Kemenparekraf Alokasikan Anggaran untuk Program Padat Karya Tunai

Basuki mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk program padat karya tunai tahun 2020 sebesar Rp 11,3 triliun, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 600.015 orang.

Ia mencontohkan, tenaga kerja pada bidang irigasi, jika seseorang memperbaiki saluran irigasi untuk sawahnya sendiri akan mendapatkan upah.

"Kalau irigasi sawahnya dia bisa memperbaiki saluran irigasi untuk sawahnya sendiri dapat upah," ujarnya.

Baca juga: Tekan Kemiskinan dan Pengangguran, Mensos Diharapkan Buat Terobosan Program Padat Karya

"Kemudian misalnya padat karya kalau tukang variasi, (upahnya) biasa Rp 100 ribu kalau di Jawa bisa Rp 110 sampai Rp 250 ribu, dia minimal kerja antara 30 sampai 90 hari, jadi satu orang sudah bisa dapat Rp 3 juta," sambungnya.

Berdasarkan hal tersebut, Basuki berharap, program padat karya tunai ini dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Jadi memperbanyak program infrastruktur berbasis masyarakat, supaya masyarakat kita punya uang, demikian juga untuk mengurangi angka pengangguran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com