Menurut Basuki, dana tersebut didistribusikan kepada 387.549 orang.
"Jadi presiden meminta ke menteri PUPR untuk memperbanyak program padat karya tunai, tujuannya adalah untuk menyebarkan uang itu pada rakyat bawah dan untuk penyerapan tenaga kerja," kata Basuki dalam diskusi secara virtual PDI-P bertajuk 'Kebijakan Mengatasi Pengangguran', Kamis (23/7/2020).
Basuki mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk program padat karya tunai tahun 2020 sebesar Rp 11,3 triliun, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 600.015 orang.
Ia mencontohkan, tenaga kerja pada bidang irigasi, jika seseorang memperbaiki saluran irigasi untuk sawahnya sendiri akan mendapatkan upah.
"Kalau irigasi sawahnya dia bisa memperbaiki saluran irigasi untuk sawahnya sendiri dapat upah," ujarnya.
"Kemudian misalnya padat karya kalau tukang variasi, (upahnya) biasa Rp 100 ribu kalau di Jawa bisa Rp 110 sampai Rp 250 ribu, dia minimal kerja antara 30 sampai 90 hari, jadi satu orang sudah bisa dapat Rp 3 juta," sambungnya.
Berdasarkan hal tersebut, Basuki berharap, program padat karya tunai ini dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi memperbanyak program infrastruktur berbasis masyarakat, supaya masyarakat kita punya uang, demikian juga untuk mengurangi angka pengangguran," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/23/19425081/menteri-pupr-salurkan-rp-48-triliun-untuk-program-padat-karya