JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, data Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dapat digunakan untuk memetakan orang-orang yang rentan tertular Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam tinjauannya ke command center dan pusat informasi pelayanan di kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
"Data BPJS Kesehatan tersebut dapat digunakan untuk memetakan orang-orang yang rentan tertular Covid-19 di Indonesia," kata Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Kamis (16/7/2020).
Baca juga: Utamakan Tenaga Kesehatan, Menko PMK Minta BPJS Kesehatan Percepat Verifikasi Klaim RS
Pemetaan berdasarkan data BPJS tersebut, kata dia, akan menjadi salah satu cara mudah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Terutama, untuk meminimalisasi penularan Covid-19 kepada orang-orang yang rentan terpapar.
"(Pemetaan dari data BPJS) memudahkan pencegahan penyebaran Covid-19 dan sebagai pedoman agar bisa meminimalisir risiko penularan pada kelompok masyarakat rentan," kata dia.
Muhadjir mengatakan, saat ini BPJS Kesehatan telah memiliki data jaminan kesehatan nasional (JKN) yang lengkap.
Baca juga: BPJS Kesehatan Lunasi Klaim Seluruh Rumah Sakit yang Jatuh Tempo
Ini termasuk data masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang memiliki penyakit penyerta sesuai nama dan alamat di seluruh Indonesia.
Terlebih, data BPJS Kesehatan yang dihimpun di pusat informasi tersebut juga sudah terkoneksi dengan kementerian/lembaga terkait.
"Adanya pertukaran informasi antar kementerian dan lembaga sehingga pelayanan BPJS bisa lebih cepat, dan tepat sasaran," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.