JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Aan Kurnia tengah menyoroti situasi keamanan Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan.
Situasi tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam pertemuan yang berlangsung di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
"Bakamla RI menyoroti perkembangan situasi keamanan Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan yang masih terus menghangat dengan hadirnya kapal Coast Guard dan kapal Pengawas Perikanan Vietnam di garis landas kontinen," ujar Aan dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).
Aan mengungkapkan, kapal ikan asing Vietnam juga sejauh ini masih melakukan penangkapan ikan di daerah overlapping claim.
Baca juga: Imbangi Pemberitaan Asing soal Kemaritiman, Bakamla Bentuk Pusat Informasi Sendiri
Selain itu, keberadaan kapal Amerika Serikat di Laut Cina Selatan yang terus melakukan tindakan untuk menunjukkan freedom of navigation sebagai bentuk tentangan terhadap sikap China.
Dalam kesempatan tersebut, Aan juga melaporkan rencana Bakamla yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Operasi Cegah Tangkal.
Tujuan utama dari operasi tersebut untuk mengunjungi pulau-pulau yang belum tersentuh oleh pemeriksaan Covid-19, contohnya dengan mengadakan rapid test.
Operasi bersama ini dibagi dalam tiga zona, yakni zona barat, zona tengah, dan zona timur.
"Mudah-mudahan dengan operasi ini juga bisa sedikit membantu BNPB, dan menanggulangi saudara-saudara kita yang berada di pulau itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.