Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Penutupan Posyandu Berdampak pada Penurunan Kesehatan Anak

Kompas.com - 22/06/2020, 10:23 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menilai penutupan posyandu akan berdampak pada penurunan kesehatan anak.

"Posyandu tutup, menjadi dampak pengurangan kesehatan anak," kata Jasra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/6/2020) malam.

"Artinya pencegahan paling depan seperti posyandu bila tidak aktif, maka akan memperbesar korban anak anak dalam situasi Covid. Untuk itu penting dicegah dengan kembali aktifnya posyandu," sambung dia.

Baca juga: KPAI Harap Posyandu Kembali Dibuka dengan Syarat...

Jasra mengatakan, apabila ada kasus positif Covid-19 pada keluarga, maka anak-anak harus terus mendapat pendampingan.

Kondisi tersebut, akan memperluas klaster penularan Covid-19 di Indonesia.

"Artinya, posyandu harus aktif dan mulai bisa membangun cara kerja baru di masa Covid," ujar dia.

Sebelumnya, Jasra berharap posyandu bisa kembali beroperasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca juga: Kasus Stunting Tinggi di NTB, Posyandu Harus Jadi Ujung Tombak Pencegahan

Diketahui, beberapa daerah di Indonesia sempat menutup sementara posyandu dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.

Salah satu daerah yang melakukan penutupan adalah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pemerintah Kota Tasikmalaya mengeluarkan surat edaran keputusan untuk menutup kegiatan posyandu di seluruh perkampungan di Tasikmalaya.

Keputusan tersebut menyikapi penyebaran wabah virus corona yang terus menyebar secara nasional dan terus bertambahnya pasien yang positif Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya Tutup Posyandu untuk Cegah Virus Corona

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk memeriksakan diri langsung ke Puskesmas wilayah terdekat," kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat rapat darurat pencegahan wabah corona, Minggu (15/3/2020) malam.

Selain itu, Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Utara mendiadakan posyandu di seluruh RW selama pandemi Covid-19.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, dengan ditiadakannya posyandu, seluruh kegiatan mulai dari pemantauan tumbuh kembang anak hingga imunisasi dipindahkan ke puskesmas.

"Pelayanannya masih tetap berjalan. Hanya saja enggak lagi di pos RW, tapi di puskesmas kelurahan atau kecamatan terdekat," kata Yudi lewat keterangan tertulisnya, Senin (27/4/2020).

Baca juga: IDAI: Covid-19 Hambat Imunisasi, Orangtua Takut Bawa Anak ke Posyandu

Kepada orangtua yang ingin mendapatkan layanan untuk anak, mereka diwajibkan menggunakan masker selama di puskesmas.

Mereka juga diharuskan untuk mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti menjaga jarak dan mengurangi interaksi.

Untuk memudahkan informasi seputar kesehatan kepada masyarakat, sejumlah puskesmas telah menggelar program dialog interaktif melalui media sosial Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com