Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pakar Gugus Tugas: Sampel Spesimen Covid-19 Tak Boleh Dibuang

Kompas.com - 16/06/2020, 15:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampel spesimen Covid-19 yang selama ini diperiksa di laboratorium tak boleh dibuang dan disimpa di tempat aman.

Hal tersebut disampaikan Tim Pakar Laboratorium dan Riset Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Budiman Bela dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (16/6/2020).

"Perlu dipastikan sampel-sampel yang terkumpul jangan terbuang begitu saja, ini adalah kekayaan nantinya," ujar Budiman.

Baca juga: Jumlah Pemeriksaan Spesimen Senin Ini Menurun, Ini Sebabnya...

Menurut Budiman, sampel-sampel tersebut harus dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan riset.

Salah satunya adalah untuk menemukan vaksin atas penyakit akibat virus corona tersebut.

Oleh karena itu, saat ini laboratorium yang ditugaskan meneliti spesimen pasien Covid-19 perlu lebih dikembangkan lagi dari berbagai sisi.

Pengembangan tersebut, kata dia, akan dibantu oleh Tim Pakar Laboratorium dan Riset Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan memberikan sejumlah masukan serta mengidentifikasi berbagai kekurangannya.

"Bagaimana mereka (laboratorium) memberdayakan jam kerja, sampel terkumpul, menjaga spesimen agar tetap baik untuk disimpan dan diberdayakan jadi riset dan sebagainya," kata dia.

Menurut Budiman, saat ini kapasitas laboratorium yang dimiliki Indonesia sudah baik berdasarkan kebutuhan.

Baca juga: Tingkatkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19, Jam Kerja Laboratorium Akan Dioptimalkan

Budiman mengakui jumlah spesimen yang diteliti masih fluktuatif. Hal itu, kata dia, bisa dikarenakan banyak masyarakat yang sakit belum teridentifikasi atau yang lainnya.

Oleh karena itu, kontak tracing yang masif pun menjadi sangat penting.

"Kerja sama antara Dinas Kesehatan dengan rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas kesehatan penting sekali sehingga rumah sakit tidak hanya berperan dalam tangani pasien tapi bantu permasalahan epidemiologi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com