Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Dorong Penelusuran Kontak Dekat Pasien Covid-19 Lebih Masif

Kompas.com - 16/06/2020, 14:15 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penelusuran kontak dekat pasien terjangkit virus corona (Covid-19) menjadi kunci pemenuhan target pemeriksaan 20.000 spesimen.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menaikkan target pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 dari yang semula 10.000 per hari menjadi 20.000 per hari.

"Kalau contact tracing-nya tidak aktif untuk mencari sampel, maka jumlah asupan yang dikirim ke laboratorium tidak akan mencukup (target)," ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: 70 Guru dan Siswa Bertemu Pasien Positif Corona, Petugas Kesulitan Contact Tracing

Abdul menegaskan, kini pemerintah telah menambah jumlah laboratorium untuk memeriksa spesimen.

Pada awal kemunculan kasus Covid-19 di Indonesia, laboratorium pemeriksa spesimen di Tanah Air hanya empat unit.

Kemudian, berkembang menjadi 44 dan saat ini sudah ada 139 laboratorium.

Abdul menambahkan, kinerja 139 laboratorium itu pun masih belum optimal. Sebab, jumlah spesimen yang diperiksa terkadang di bawah kapasitas.

Baca juga: Tingkatkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19, Jam Kerja Laboratorium Akan Dioptimalkan

Misalnya pemeriksaan pada Sabtu (13/6/2020) lalu. Kapasitas pemeriksaan per hari dapat mencapai 30.900. Namun, pada Sabtu itu, hanya 19.900 spesimen yang dikirimkan.

"Sehingga diharapkan ke depan tidak hanya laboratorium, tapi harus ada input spesimen (ke laboratorium yang) cukup," kata Abdul.

Abdul pun mendorong kerja sama antara laboratorium dengan tim BNPB untuk melaksanakan contact tracing yang masif dan agresif.

Selain agar jumlah spesimen yang diperiksa menjadi lebih banyak, angka penularan virus corona di masyarakat pun dapat diketahui secara pasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com