Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Pemetaan Kasus Positif Covid-19 Sangat Penting

Kompas.com - 08/06/2020, 09:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan, pemetaan kasus-kasus positif Covid-19 sangat penting.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat melakukan koordinasi lapangan bersama Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, beserta Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarmasin, Minggu (7/6/2020).

"Semakin penting untuk melakukan peningkatan pemetaan kasus-kasus positif Covid-19," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Minta Tracking Covid-19 Diperbanyak, Menko PMK Harap Uji Spesimen Bisa Mencapai 30.000 Per Hari

Ia mencontohkan kasus di Kalimantan Selatan. Menurutnya, upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (pengujian) dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 harus terus dimaksimalkan.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di lokasi tersebut.

Apalagi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang kasus penyebaran Covid-19-nya mengalami peningkatan dalam satu pekan terakhir selain Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.

"Mohon ini agar betul-betul bisa tracking, tracing dengan melibatkan berbagai unsur terkait," kata dia.

Baca juga: Menko PMK: New Normal Bukan Berarti Seenaknya

Selain itu, dalam melakukan tes atau uji spesimen, kata dia, harus melibatkan relawan medis dari mahasiswa dengan ilmu mikrobiologi molekuler.

Dengan begitu, ia pun meyakini kasus Covid-19 di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Selatan bisa dituntaskan.

Pada kesempatan itu, pemerintah pusat juga memberikan bantuan kepada Provinsi Kalimantan Selatan dengan menambah dua alat polymerase chain reaction (PCR) untuk sampel swab Covid-19.

Kemudian 9 pack plasma convalescent yang terbukti mengobati pasien yang sangat berat, 4 unit ventilator oxygen concentrator, vitamin C, dan alat pelindung diri (APD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com