JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahari meminta Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan investigasi secara menyusul atas jatuhnya helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA 5141 di Kendal, Sabtu (6/6/2020).
Sebab, menurut Kharis, kecelakaan helikopter dengan jenis MI-17 sudah dua kali terjadi setelah sebelumnya di Papua pada 2019 yang lalu.
"Bulan Juli 2019 Helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius, karena TNI kita banyak pakai Heli jenis ini," kata Kharis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Baca juga: Kondisi Prajurit TNI AD Penumpang Helikopter Mi-17 yang Selamat
Kharis mengatakan, helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan paling sering digunakan TNI Angkatan Darat untuk melakukan latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan.
Oleh karenanya, ia meminta Panglima TNI untuk menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan helikopter dan Alutsista lainnya.
"Saya mohon kepada Panglima TNI mengingat rentan dan pentingnya Alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan Alutsista jangan sampai ada yang kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi ke depan" ujarnya.
Baca juga: Kecelakaan Helikopter MI-17 TNI AD di Kendal, Jatuh Saat Lakukan Tactical Manuver
Lebih lanjut, Kharis menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan helikopter MI-17 yang mengangkut sembilan personel TNI tersebut.
"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga prajurit yang gugur dan terluka, Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira dan itu merupakan tugas negara," ucapnya
"Semoga Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan," pungkasnya.
Baca juga: Senjata yang Digunakan Tembaki 3 Truk BUMN di Papua Diduga Milik TNI Dibawa Heli MI-17 yang Jatuh
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, helikopter MI-17 tengah melaksanakan misi latihan di Pusat Pendidikan Penerbang AD sebelum kecelakaan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan